Pokir Jalan oleh Dewan, Masyarakat Sumringah

Pokir Jalan oleh Dewan Bengkulu Utara--

ARGA MAKMUR RU - Tingginya ongkos angkut hasil perkebunan. Lambat laun mampu ditekan sejalan dengan hasil pembangunan yang dilakukan daerah berdasarkan pokok pikiran (pokir) dewan yang getol menyuarakan persoalan yang terjadi. 

 

Kasus koneksitas itu, seperti yang sebelumnya dialami masyarakat di Desa Tanjung Anom yang menghubungkan dengan Desa Rena Jaya Kecamatan Giri Mulya Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Tahun ini, akhirnya mendapatkan jalan keluar. Adanya perbaikan infrastruktur itu, berimbas dengan penurunan cost atau biaya operasional yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. 

 

Realisasi pokir anggota DPRD BU, Edi Afrianto itu pun, membuat masyarakat sumringah. 

 

Dalam kunjungannya saat titik nol pembangunan. Edi Afrianto membenarkan bahwa titik nol pengerasan jalan ini merupakan bukti nyata dari pokir dirinya selaku wakil rakyat dari Dapil 2. Pokir ini, kata dia, juga merupakan buah aspirasi yang dijumput dari masyarakat yang kemudian diperjuangkan dalam gelanggang-gelanggang rapat bersama dengan pemangku kepentingan di daerah. 

BACA JUGA:Bujang Gadis Bengkulu Utara 2023 Siap Melangkah Membawa Nama Daerah

Sinergi yang mampu terjalin, kata dia, membuahkan pembangunan di daerah. Jauh sebelum itu, Edi mencerita, jalan penghubung antara Desa Tanjung Anom ke Desa Rena Jaya merupakan akses utama masyarakat yang kondisinya cukup memprihatinkan. 

 

Dalam giat ini, terus dia, pokir yang direalisasikan berupa pengerasan jalan sepanjang 1 kilometer yang menggunakan anggaran senilai Rp650 juta. Dirinya pun turut sumringah, proyek yang sudah berjalan itu disambut antusias masyarakat, khususnya para petani yang aktif melintasi jalan tersebut.

 

"Benar, proyek ini adalah pokir saya, mudah-mudahan setelah dilakukan pengerasan. Infrastruktur ini nanti akan kembali diusulkan agar kapasitas dan kualitasnya bisa ditingkatkan lagi, sehingga jalan ini nantinya dapat bisa bermanfaat bagi masyarakat," kata Edi. 

 

Tokoh masyarakat yang juga anggota BPD Desa Tanjung Anom, Sularto juga menyampaikan apresiasinya atas pembangunan infrastruktur jalan tersebut. Larto, begitu akrabnya disapa, mengungkap kalau warga sudah sejak lama meminta adanya pembangunan jalan penghubung dua desa tersebut. Pasalnya, ruas ini merupakan akses utama warga khususnya di sektor pertanian perkebunan.

BACA JUGA: Cak Sodiq Jadi Korban Truk BBM, Polisi Beberkan Kronologi Laka Maut

"Terimakasih kepada semua pihak yang sudah peduli akan infrastruktur di daerah kami, yang memang termasuk di pedalaman. Selaras dengan ungkapan legislantor Edi, masyarakat di sini juga mengharapkan, setiap tahunnya nanti ada realisasi pembangunan infrastruktur," harapnya.

 

Terpisah, Fungsional Cipta Karya DPUPR Bengkulu Utara, Martoni mengatakan. Giat titik nol pengerasan jalan penghubung Desa Rena Jaya dengan Desa Tanjung Anom di Kecamatan Giri Mulya ini meruapakan akses utama bagi masyarakat kedua desa tersebut. Kegiatan pembangunan jalan sepanjang lebih kurang 1 kilometer yang hampir 35 tahun tak tersentuh pembangunannya tersebut, akan dilaksanakan selama 40 hari dari titik nol dan menghabiskan biaya sebesar 650 juta. 

 

"Ya, mudah-mudahan semua akan berjalan lancar dan bermanfaat seperti yang diharapkan," demikian Martoni. (adv)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan