Siapa yang Mengira Ternyata Ini 5 Alasan Mendasari Mengapa Orang Bisa Menjadi Boros Menurut Ilmu Psikologi

Reporter: Muhamad Ardhia |

Editor: Ependi |

Senin , 27 Jan 2025 - 17:15

Siapa yang Mengira Ternyata Ini 5 Alasan Mendasari Mengapa Orang Bisa Menjadi Boros Menurut Ilmu Psikologi-shutterstock-

Terkadang media sosial (Medsos) sering membuat kita merasa perlu mengikuti tren atau gaya hidup tertentu.

Apalagi ketika teman posting tas baru, kita jadi ingin juga. Bahkan influencer pamer gadget canggih, langsung masuk wishlist.

Padahal ini semua karena kita tidak mau ketinggalan (fear of missing out), sebab kebahagiaan sejati tidak selalu bisa dibeli, loh.

5. Karena Kurangnya Perencanaan Keuangan

Kebanyakan orang yang boros itu karena tidak punya rencana keuangan yang jelas.

Di tambah lagi, mereka menganggap uang yang dimiliki saat ini harus segera dihabiskan tanpa memikirkan kebutuhan masa depan.

Dan untuk solusinya, kita bisa mulai buat anggaran bulanan dan tetapkan prioritas!

Jika dirasa perlu, coba pakai metode 50/30/20: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan.

Faktanya hemat bukan berarti pelit, tapi cara kita menghargai diri sendiri dan masa depan. Dari sekarang yuk mulai bijak mengelola uangmu! (*)

siapa yang mengira ternyata ini 5 alasan mendasari mengapa orang bisa menjadi boros menurut ilmu psikologi                            radarutara.bacakoran.co - tentu anda pernah merasa dompet cepat kosong padahal gajian baru lewat seminggu? 
mungkin mendadak kaget melihat saldo rekening seperti menguap begitu saja? 
namun tenang saja, anda tidak sendiri kok! pasalnya kebiasaan boros ternyata bukan hanya soal hobi belanja atau impulsif, lho.
karena menurut ilmu psikologi, ada alasan mendalam yang buat seseorang sulit menahan diri untuk mengeluarkan uang. 
baca juga:inilah 4 alasan mengapa sudah rajin nabung namun masih merasa keuangan stuck, apa saja?
baca juga:5 strategi keuangan dalam menghadapi kenaikan ppn 12% di tahun 2025 mendatang
so, penasaran apa saja faktor-faktor yang bisa memengaruhi keuanganmu jadi amburadul? 
mari kita simak 5 alasan psikologis di balik perilaku boros ini, siapa tahu relate sama kamu!
1. karena efek emosional, belanja sebagai pelarian
di saat kita merasa stres, bosan, atau bahkan bahagia berlebihan, banyak orang menggunakan belanja sebagai cara melampiaskan emosi. 
baca juga:yuk dihindari! inilah 6 kesalahan anak muda dalam mengelola keuangan yang bikin susah kaya
baca juga:akankah brics berhasil menciptakan sistem keuangan global yang lebih adil dan seimbang?
di mana istilah populernya retail therapy! terdapat sebuah penelitian menunjukkan, membeli sesuatu bisa memberikan rasa kontrol atau kebahagiaan sementara. 
upss hati-hati, efeknya sering hanya sesaat, sementara tagihan kartu kreditnya permanen!
2. karena godaan diskon dan marketing yang menggiurkan
selain itu, siapa coba yang tidak tergoda dengan tulisan “50% off” atau “beli 1 gratis 1”? 
yang mana strategi pemasaran dirancang untuk membuat kita berpikir ini kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan. 
baca juga:hati-hati! fomo bisa bikin keuangan kamu berantakan!
baca juga:inklusi keuangan melonjak! program gencarkan siap pacu ekonomi nasional
namun faktanya, sering kali kita malah membeli barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan. 
so, sebelum dicheckout, tanya dulu ke diri sendiri, aku butuh atau hanya ingin aja?
3. karena dopamin dan keseruan berbelanja
ketika kita sedanng berbelanja, otak melepaskan dopamin, zat kimia yang buat kita merasa senang. 
baca juga:16 psn baru dibangun tanpa membebani keuangan negara
baca juga:sistem keuangan indonesia di tengah tensi tinggi geopolitik
namun, sensasi ini bisa buat kita terus mengejar pengalaman belanja berikutnya. 
di mana itulah mengapa scrolling aplikasi belanja atau hunting barang wishlist bisa terasa seperti game yang tiada habisnya. 
ya memang seru sih, tapi dompet jadi korbannya!
4. karena fomo (fear of missing out)
terkadang media sosial (medsos) sering membuat kita merasa perlu mengikuti tren atau gaya hidup tertentu. 
baca juga: ekonomi dan keuangan syariah semakin maju dan berkelanjutan
baca juga: stabilitas jasa keuangan masih terjaga
apalagi ketika teman posting tas baru, kita jadi ingin juga. bahkan influencer pamer gadget canggih, langsung masuk wishlist. 
padahal ini semua karena kita tidak mau ketinggalan (fear of missing out), sebab kebahagiaan sejati tidak selalu bisa dibeli, loh.
5. karena kurangnya perencanaan keuangan
kebanyakan orang yang boros itu karena tidak punya rencana keuangan yang jelas. 
baca juga:jangan sampai salah,ternyata dalam mengelola keuangan gen z dan milenial memiliki 5 perbedaan yang signifikan
baca juga:5 strategi keuangan dalam menghadapi kenaikan ppn 12% di tahun 2025 mendatang
di tambah lagi, mereka menganggap uang yang dimiliki saat ini harus segera dihabiskan tanpa memikirkan kebutuhan masa depan. 
dan untuk solusinya, kita bisa mulai buat anggaran bulanan dan tetapkan prioritas! 
jika dirasa perlu, coba pakai metode 50/30/20: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan.
baca juga:yuk dihindari! inilah 6 kesalahan anak muda dalam mengelola keuangan yang bikin susah kaya
baca juga:akankah brics berhasil menciptakan sistem keuangan global yang lebih adil dan seimbang?
faktanya hemat bukan berarti pelit, tapi cara kita menghargai diri sendiri dan masa depan. dari sekarang yuk mulai bijak mengelola uangmu! (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR UTARA, 12 MEI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan