Kondisi Belum Aman, Orang Tua Diminta Antar Jemput Anaknya Sekolah
Kabid Dikdas. Ramon Hosky, ST-Radar Utara/ Wahyudi -
Ia menjelaskan, dari hasil koordinasi dengan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Kemungkinan harimau yang diduga memangsa warga hingga meninggal dunia tersebut masih berkeliaran di wilayah itu. Meski sebelumnya sempat berpindah-pindah ke sejumlah wilayah desa dalam daerah ini.
“Sebaiknya anak-anak ini untuk sementara belajar di rumah sampai kondisinya aman seperti biasanya,” ingatnya.
BACA JUGA:Muncul Jejak Mirip Harimau di Jalan Kebun Sawit
BACA JUGA:Evaluasi Tim BKSDA, Perangkap Harimau Bakal Ditarik dari Napal Putih
Ramon menambahkan, terkait dengan kebijakan meliburkan aktivitas belajar mengajar siswa di sekolah, sebuah kebijakan sekolah yang sangat bagus. Demi menjaga keamanan dan keselamatan anak-anak dari ancaman keganasan Harimau. Pihaknya menilai, dengan upaya belajar dalam jaringan atau daring akan lebih aman selama harimau yang sudah memangsa warga belum tertangkap.
"Kami ingin seluruh anak-anak terlindungi. Makanya sekolah mengambil kebijakan dalam sehari dua hari kedepan, seluruh siswa belajar dengan cara daring. Khususnya untuk tujuh sekolah itu," pungkasnya. (*)