Miliki Nilai Ekonomis, Masyarakat Diajak Manfaatkan Saboca
Mahasiswa Sosiologi UNIB usai memberikan pelatihan mengelola Saboca-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - Keberadaan Sampah Botol Kaca (Saboca) ketika dimanfaatkan hingga menjadi sebuah produk, dinilai memiliki nilai ekonomis dan bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat.
Ini terungkap dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dimotori enam mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bengkulu (UNIB), di Kelurahan Lempuing Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu.
""Sampah memiliki nilai ketika dikelola secara baik," ungkap Fera Yolanda didampingi kelima rekannya, Eni Ulandari, Angelina Margaretha S, Angelie Sukarsi, Dandy Fahturozy, dan Susila Karniati, Senin 16 Desember 2024.
Menurut Fera, dilatarbelakangi fakta tersebut, dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat yang merupakan praktik Mata Kuliah Community Based Development (CBD) atau pembangunan berbasis masyarakat, pihaknya memilih pengelolaan Saboca.
BACA JUGA:Pengabdian Masyarakat, Mahasiswa UNIB Ajak Masyarakat Berinovasi
BACA JUGA:Karya Ilmiah 5 Guru Besar UNIB, Mulai dari Profesional Kepala Sekolah hingga Soroti SAMISAKE
"Di mana kita bersama-sama memberikan pelatihan pada masyarakat, bagaimana mengelola atau memanfaatkan Saboca," kata Fera.
Ditambahkan Dandy Fahturozy, dalam pelatihan pihaknya melatih dan berbagi pengetahuan masyarakat, memanfaatkan Saboca menjadi vas bunga yang memiliki nilai ekonomis.
"Saboca merupakan salah satu produk sampah rumahan. Sehingga tidak terlalu sulit bagi masyarakat untuk mencari bahan bakunya, ketika ingin membuat vas bunga ataupun produk kreatif lainnya," tambah Dandy.
Disisi lain, Angelina Margaretha S. menyampaikan, selama pelatihan, para peserta dikenalkan pada teknik dasar daur ulang botol kaca.
BACA JUGA:UNIB Mantapkan Langkah Menuju World Class University
BACA JUGA:Pengabdian Kepada Masyarakat, Dosen UNIB Turun Ke Lapangan Bantu Peternak Sapi
"Mulai dari membersihkan, memotong, hingga menghias botol menjadi vas bunga yang menarik. Proses ini dilakukan dengan alat sederhana, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengaplikasikannya di rumah," papar Angelina.
Sementara itu, Perwakilan Warga, Yuli Manidar mengatakan, pelatihan ini dapat menjadi bekal baginya dan masyarakat lainnya, dalam mengelola sampah secara kreatif dan berkelanjutan.