Selain di Pagardin, 5 Pustu di Desa Ini Rusak & Butuh Rehap Tahun 2025

KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Terdapat setidaknya, 6 unit bangunan berupa Pusat Pelayanan Kesehatan Pembantu atau Pustu salam wilayah Kecamatan Ulok Kupai Kabupaten Bengkulu Utara, mengalami kerusakan baik ringan maupun parah. 

Diantaranya, Pustu yang terdapat di Desa Pagardin, kemudian 5 Pustu lainnya tersebar di Desa Tanjung Sari, Desa Bangun Karya, Desa Bukit Sari dan Desa Bukit Berlian.

Pustu tersebut diharapkan mendapat perhatian dari pemerintah dengan anggaran pembangunan atau Rehap pada tahun 2025 mendatang. 

"Ya, ada yang kategori rusak berat dan ada juga yang rusak ringan. Prinsipnya, butuh perhatian untuk Rehap agar dapat lebih maksimal menunjang pelayanan kesehatan masyarakat di desa, dalam wilayah kerja kami," ujar Harmen, Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Harapan, Senin, 16 Desember 2024.

BACA JUGA:Bakal Direhap, Dinkes Tinjau Gedung Pustu di Talang Berantai

BACA JUGA:Tak Layak Huni, 5 Bangunan Pustu Rusak Parah di Ulok Kupai

Menurut dia, pihaknya telah melakukan identifikasi dan pendataan terhadap kondisi konkret 6 Pustu itu dan telah dilaporkan ke Pemkab BU melalui dinas kesehatan. 

Harapannya, kata dia, pemerintah dapat memplot alokasi anggaran serta menjadi prioritas untuk perbaikan atau Rehap pada TA 2025 mendatang. 

Lebih jauh, Harmen menyampaikan apresiasinya terhadap upaya pemerintah yang telah merealisasi perbaikan dan pembangunan Pustu di Desa Talang Berantai. 

"Sebelumnya ada 7 Pustu di wilayah kita yang rusak dan Alhamdulillah, 1 Pustu sudah dibangun oleh pemerintah pada TA 2024 ini," kata Harmen.

Mengingat jarak rentang kendali yang cukup jauh karena luasnya wilayah dengan kondisi infrastruktur jalan yang belum begitu baik.

BACA JUGA:Pengobatan dan Perawatan ODGJ di Puskesmas Dipastikan Gratis

BACA JUGA:Komitmen, 17 Puskesmas di Mukomuko Terakreditasi Paripurna

Kata Harmen, keberadaan Pustu di desa menjadi garda terdepan dalam upaya memaksimalkan pelayanan kesehatan masyarakat terutama di Kecamatan Ulok Kupai.