Melihat Lukisan Hidup Pronowijo di Lumajang
Air terjun di kawasan hutan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur. Moh Aripin/ Wiki Commom--
Desa ini memiliki tiga objek wisata yang keren dijadikan swafoto, yaitu Air Terjun Kabut Pelangi, Air Terjun Kapas Biru, dan aliran sungai Sumber Telu. Ketiganya merupakan spot wisata yang keelokannya bak lukisan alam.
Jarang ada destinasi wisata alam sekomplet Kabupaten Lumajang di Jawa Timur. Jika para pelancong menikmati Air Terjun Tumpak Sewu, yang bagaikan tirai air, sudah menjadi pemandangan umum. Namun di Lumajang ada objek wisata menarik lainnya.
Sebuah desa wisata yang memiliki air terjun, sungai, dan danau sekaligus dapat ditemui di Desa Pronojiwo. Letaknya `di Kecamatan Pronojiwo, yang berjarak sekitar 50 km dari pusat kota.
Dihuni oleh lebih dari 8.200 warga, yang tersebar di 41 RT dan 14 RW, desa itu dibagi dalam tujuh dusun. Lantas, apa saja kelebihan dari Desa Wisata Pronojiwo?
Situs indonesiatravel Kemenparekraf menyebutkan, desa itu memiliki tiga objek wisata yang memukau, yaitu, Air Terjun Kabut Pelangi, Air Terjun Kapas Biru, dan aliran sungai Sumber Telu. Ketiganya merupakan spot wisata yang keelokannya bak lukisan alam.
Eksis sejak 2016, objek-objek wisata itu dikelola langsung oleh kelompok masyarakat setempat. Desa itu juga sudah memiliki beberapa produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang unik seperti kuliner khas dan kerajinan tangan yang berbahan baku tanaman.
Desa wisata itu juga kerap menampilkan kesenian tradisional seperti tarian kuda lumping dan barong cokot. Di sana, sejumlah tempat peristirahatan dan homestay juga telah tersedia.
Air Terjun Kabut Pelangi di Desa Pronojiwo bersumber pada mata airnya dari Gunung Semeru. Tinggi air terjunnya kurang lebih sekitar 75 m--95 m. Dinamakan Kabut Pelangi, karena saat di pagi hari ada kabut yang membentuk pelangi di antara dua batu di depan air terjun. Untuk mencapai air terjun ini, harus trekking dulu sejauh 1,4 km.
Berikutnya, ada Air Terjun Kapas Biru. Air terjun ini merupakan kumpulan dari aliran-aliran sungai yang ada di atasnya, termasuk dari Sumber Telu. Dinamakan air terjun kapas biru karena jika difoto, maka air terjunnya seperti kapas berwarna biru.
Tinggi dari air terjun ini mencapai kurang lebih 100 m. Untuk mencapai ke air terjun ini, pengunjung juga harus trekking sejauh 1,3 km dari lahan parkir. Lalu, agar tidak kehilangan best moment-nya, yaitu saat panorama terbaik tampak, disarankan datang ke kedua air terjun pada jam 9--11 pagi.
Di depan air terjun terdapat sebuah camp ground untuk wisatawan yang ingin berkemah. Ada lagi spot foto yang ciamik dan instagenik di desa itu. Yaitu, Sumber Telu. Spot tersebut merupakan beberapa sumber mata air dari aliran sungai yang berada di bawah tebing, di atas Air Terjun Kapas Biru. Sumber Telu memiliki air yang jernih dan menyegarkan.
Nah, salah satu spot foto cantiknya adalah di sekitar susunan batu-batu yang telah ditata, dengan latar belakang beberapa sumber mata air yang keluar di antara batu. Dinamakan “Sumber Telu” karena sumber aliran air di sungai ini ada banyak. Nah, untuk mencapai ke sini, jarak trekking-nya cukup pendek, yaitu sekitar 300 m dari lahan parkir.
Desa Pronojiwo juga sudah punya beberapa produk UMKM yang unik. Di antaranya adalah produk kuliner yang terbuat dari buah salak. Di sana, wisatawan bisa mencicipi keripik salak dan dodol salak. Kedua makanan ini cukup digemari wisatawan yang berkunjung ke Desa Pronojiwo.
Sementara itu, untuk produk kerajinan tangannya, masyarakat setempat membuat produk kerajinan dari bambu, menjadi gelas, teko, dan set alat makan lainnya. Nah, penduduk Desa Pronojiwo juga mengadakan sebuah event, yaitu Pasar Tiban di mana Sobat Pesona bisa menemukan produk UMKM khas desa seperti makanan-makanan tradisional.
BACA JUGA:Desa Konoha itu Bernama Lembah Harau
Desa Wisata Pronojiwo kini menjadi daya tarik utama Kabupaten Lumajang. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang Yuli Harismawati menerangkan, data kunjungan yang diperoleh dari Tumpak Sewu ada lima ribu lebih wisatawan mancanegara (wisman) selama periode Januari sampai Juni 2023, yang paling paling banyak berasal dari Thailand, Malaysia, Singapura, Belgia, dan Rusia.
“Ini yang Tumpak Sewu, wisatawan mancanegara mencapai lima ribu lebih dari Januari sampai Juni 2023, paling banyak di Tumpak Sewu, di Pronojiwo dan sekitarnya,” jelasnya.
Untuk memudahkan wisman dalam menjelajah setiap spot wisata di Kecamatan Pronojiwo, pemerintah setempat telah menyediakan layanan Pusat Informasi Pariwisata (PIP) Pronojiwo yang akan memberi pilihan paket wisata dan rute wisata terbaik.
Sumber : Indonesia.go.id