GUBUK KECIL DAN RINTIK HUJAN

Ilustrasi-FILESKI WALIDHA TANJUNG -

"Dari brahmana menjadi kesatria, adalah turun kasta. Wah ketiwasan ini, payah kena kutukan" Ujar Harsono. 

Sebagai abdi negara, iya tak mungkin menolak perintah itu. Perintah atasan adalah hukum yang harus dilaksanakan.

BACA JUGA:Sebelum Pandemi dan Sesudah Itu Mati

BACA JUGA:PEREMPUAN YANG MENJUAL DIRINYA PADA JARAK

Sehingga meski dengan terpaksa, ia tetap melaksanakan tugas sebagai Waka kurikulum. Awal ia menjabat, tidaklah mudah.

Harsono ditunjuk kepala sekolah yang baru, karena kepala sekolah itu tau Harsono adalah orang yang lurus. Kepala sekolah baru itu adalah kepala sekolah lulusan guru penggerak.

Yang menjadi kepala sekolah karena memang kompetensinya, tanpa faktor menyogok ke meja-meja birokrasi. 

Tidak mudah bagi Harsono, ketika menghadapi rekan-rekan kerjanya yang masih pakai cara-cara lama dalam memanajemen lembaga.

BACA JUGA:Anak Sekolah Dasar yang Mati Tak Berdasar

BACA JUGA:Love or Ghosting

Sebut saja, syarat dengan intrik-intrik manipulasi data dan dana. Pembenarannya, kalau sekolah tidak dijalankan dengan egoh sana - egoh sini, tidak bisa anggaran itu bisa memenuhi kebutuhan sekolah. Yang sering kali ada kegiatan dadakan.

Misalnya ketika dinas minta mengirimkan siswa untuk mengisi acara, untuk sewa kostum, sound system. Atau ketika ada kegiatan dadakan, sekolah kedatangan pejabat, tentu adatnya pejabat dinas tidak pulang dengan tangan kosong, ada semacam upeti yang harus disetorkan.

Belum lagi pejabat lain-lain yang ada agenda semacam sosialisasi. Misalnya sosialisasi anti korupsi, tapi kedatangan pejabat itu tidak ada sumber alokasi anggaran dari rancangan anggaran tahunan yang dimiliki sekolah. Tentu harus dicari-carikan uang dari jalan yang tidak seharusnya. 

BACA JUGA:ULAR BERWUJUD MANUSIA

BACA JUGA:JODOHMU ADALAH SIAPA DIRIMU

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan