Gula Aren vs Gula Putih: Mana yang Lebih Sehat?

Reporter: Ependi |

Editor: Ependi |

Sabtu , 23 Nov 2024 - 16:46

Gula Aren vs Gula Putih: Mana yang Lebih Sehat?-pinterest-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Gula merupakan bahan pemanis yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Di pasar, kita dapat menemukan berbagai jenis gula, salah satunya adalah gula putih yang sudah dikenal luas.

Namun, belakangan ini gula aren semakin populer sebagai alternatif gula putih karena dianggap lebih sehat.

Lantas, manakah yang lebih sehat antara gula aren dan gula putih?

Artikel ini akan membahas perbandingan kedua jenis gula ini dari segi kandungan gizi, manfaat, dan dampak kesehatan.

Apa Bedanya Gula Putih dan Gula Aren?

Gula putih atau yang sering disebut dengan gula tebu, adalah gula yang diperoleh dari pemurnian sari tebu atau bit.

Proses pemurnian ini melibatkan pemanasan dan pemrosesan kimiawi untuk menghasilkan kristal gula yang berwarna putih.

Sebagian besar kandungan gula putih adalah sukrosa murni, yang hampir tidak mengandung vitamin atau mineral lainnya.

Sementara itu, gula aren diperoleh dari nira pohon aren yang dipanaskan hingga mengental dan membentuk kristal.

gula aren vs gula putih: mana yang lebih sehat?                            radarutara.bacakoran.co - gula merupakan bahan pemanis yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 
di pasar, kita dapat menemukan berbagai jenis gula, salah satunya adalah gula putih yang sudah dikenal luas. 
namun, belakangan ini gula aren semakin populer sebagai alternatif gula putih karena dianggap lebih sehat. 
lantas, manakah yang lebih sehat antara gula aren dan gula putih? 
baca juga:ibu hamil wajib tahu manfaat telur bebek untuk kesehatan
baca juga:kenali teh putih serta manfaatnya bagi kesehatan tubuh kita yang jarang diketahui
artikel ini akan membahas perbandingan kedua jenis gula ini dari segi kandungan gizi, manfaat, dan dampak kesehatan.
apa bedanya gula putih dan gula aren?
gula putih atau yang sering disebut dengan gula tebu, adalah gula yang diperoleh dari pemurnian sari tebu atau bit.
 proses pemurnian ini melibatkan pemanasan dan pemrosesan kimiawi untuk menghasilkan kristal gula yang berwarna putih. 
baca juga:cucamelon, buah mungil mirip mentimun dan semangka yang menyimpan sederet manfaat bagi kesehatan tubuh 
baca juga:rahasia tersembunyi dari manfaat mengkonsumsi kikil sapi untuk kesehatan 
sebagian besar kandungan gula putih adalah sukrosa murni, yang hampir tidak mengandung vitamin atau mineral lainnya.
sementara itu, gula aren diperoleh dari nira pohon aren yang dipanaskan hingga mengental dan membentuk kristal. 
berbeda dengan gula putih, gula aren memiliki warna kecokelatan karena mengandung melasse (sisa cairan setelah kristalisasi gula) yang kaya akan beberapa nutrisi, seperti zat besi, kalsium, dan magnesium. 
gula aren sering kali dianggap sebagai pemanis alami karena diproses lebih minimal dan tidak melalui pemurnian kimiawi.
baca juga:kenali buah garcinia cambogia serta manfaatnya bagi kesehatan tubuh
baca juga:asing ditelinga tidak asing dimata, itulah daun gedi, yang menyimpan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh
kandungan nutrisi
salah satu perbedaan utama antara gula aren dan gula putih terletak pada kandungan nutrisinya. 
gula putih hampir tidak memiliki nilai gizi selain kalori, karena sebagian besar kandungannya adalah sukrosa. 
sementara itu, gula aren mengandung sejumlah mineral yang bermanfaat bagi tubuh. 
baca juga:kenali getah pohon birch, yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. hal ini jarang diketahui
baca juga:dijuluki makanan sejuta umat ! temukan sederet manfaat dari tempe untuk kesehatan tubuh yang jarang diketahui
dalam 100 gram gula aren, terkandung sekitar 2,7 mg zat besi, 30 mg magnesium, dan sejumlah kecil kalsium serta potasium. 
mineral-mineral ini, meskipun tidak sebanyak yang ditemukan dalam sayuran atau buah-buahan, memberikan sedikit manfaat tambahan dibandingkan dengan gula putih yang hampir tidak mengandung nutrisi apapun selain kalori.
gula putih telah lama dikritik karena dampaknya terhadap kesehatan. 
konsumsi gula putih yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. 
gula putih cepat diserap oleh tubuh, meningkatkan kadar gula darah secara tajam, yang dapat menyebabkan lonjakan insulin. 
baca juga:jarang diketahui, ternyata ini manfaat dari bihun untuk kesehatan
baca juga:ternyata bukan hanya buahnya saja, daun jarak juga menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan tubuh
proses ini, jika sering terjadi, dapat meningkatkan risiko gangguan metabolisme.
di sisi lain, meskipun gula aren mengandung nutrisi tambahan, konsumsi berlebihan tetap tidak dianjurkan. 
meskipun kandungan mineral dalam gula aren dapat memberikan sedikit manfaat, jumlahnya tidak cukup besar untuk secara signifikan memengaruhi kesehatan. 
sebagian besar pakar kesehatan tetap menyarankan agar konsumsi gula, baik itu gula putih atau gula aren tetap harus dibatasi. 
gula aren juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan gula putih, yang berarti dampaknya terhadap lonjakan gula darah cenderung lebih kecil. 
baca juga:ibu hamil wajib tahu manfaat telur bebek untuk kesehatan
baca juga:kenali teh putih serta manfaatnya bagi kesehatan tubuh kita yang jarang diketahui
namun, ini bukan berarti gula aren sepenuhnya bebas dari risiko jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
gula aren dan gula putih keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 
gula putih memberikan kalori murni tanpa kandungan nutrisi lainnya, sementara gula aren mengandung beberapa mineral yang lebih bermanfaat. 
namun, penting untuk diingat bahwa keduanya tetap merupakan sumber kalori tambahan yang harus dikonsumsi dengan bijak.
baca juga:cucamelon, buah mungil mirip mentimun dan semangka yang menyimpan sederet manfaat bagi kesehatan tubuh 
baca juga:5 gaya poni yang bisa menjadi pilihan bagi kamu pemilik jidat lebar
jika dilihat dari perspektif kesehatan, gula aren mungkin sedikit lebih baik karena kandungan mineralnya dan indeks glikemiknya yang lebih rendah. 
namun, tetap saja, gula dalam jumlah berlebihan tidak disarankan untuk siapa pun, baik itu gula putih maupun gula aren. 
oleh karena itu, yang terbaik adalah mengonsumsi gula dalam jumlah terbatas, memilih pemanis alami lainnya seperti madu atau stevia, dan memperhatikan keseimbangan gizi dalam pola makan sehari-hari. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Utara, 27 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan