Pendorong Utama Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil
Penjualan sepeda motor yang naik 11,96 persen, turut mendukung perputaran roda ekonomi nasional. -AHM-
Data dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia memperkuat tren positif ini. Pada triwulan III-2024, PMI tercatat berada di zona ekspansi sebesar 51,54 persen, dan kapasitas produksi terpakai mencapai 73,13 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur Indonesia tengah beroperasi optimal dan siap untuk menjawab permintaan pasar yang terus meningkat, baik di dalam maupun luar negeri.
Sementara itu, belanja modal APBN yang tumbuh 49,51 persen dan peningkatan konsumsi domestik, seperti penjualan sepeda motor yang naik 11,96 persen, turut mendukung perputaran roda ekonomi nasional. Tingkat kepercayaan pelaku usaha terhadap prospek sektor ini pun tinggi. Survei Indeks Kepercayaan Industri (IKI) mencatat bahwa 95,1 persen pelaku usaha merasa stabil atau optimis, dengan peningkatan keyakinan pada Oktober 2024 menjadi 1,8 persen lebih tinggi dibandingkan September 2024. Mayoritas pelaku usaha ini berharap bahwa kebijakan pemerintah yang mendukung akan memberikan iklim usaha yang kondusif.
BACA JUGA:Kinerja Terbaik Industri Manufaktur selama 2,5 Tahun
BACA JUGA: PMI Manufaktur Indonesia Konsisten Ekspansi 31 Bulan Berturut-turut
Kebijakan dan Infrastruktur
Meski menunjukkan hasil positif, sektor manufaktur Indonesia masih membutuhkan dukungan kebijakan agar pertumbuhannya semakin optimal.
Menurut Menperin, kelancaran sektor ini akan lebih terjamin jika berbagai regulasi, seperti aturan pembatasan impor dan safeguard, dapat diterapkan secara optimal untuk melindungi produk lokal.
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian juga telah mengusulkan pengembangan pelabuhan di Sorong, Bitung, dan Kupang sebagai entry point produk impor. Pembangunan infrastruktur ini diharapkan dapat mempercepat distribusi barang dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia.
Selain infrastruktur, Kemenperin juga tengah mengupayakan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri. Regulasi tersebut penting dalam memenuhi kebutuhan gas bagi industri, termasuk untuk pengembangan sektor energi yang lebih efisien.
BACA JUGA: Permintaan Domestik Topang Sektor Manufaktur Indonesia
BACA JUGA:Investasi di Sektor Manufaktur Terus Naik
Dengan ketersediaan energi yang terjangkau, diharapkan industri manufaktur dapat meningkatkan kapasitas produksinya dan bersaing secara global.
Tantangan Global
Potensi pertumbuhan industri manufaktur Indonesia masih sangat besar, tetapi tantangan juga ada di depan mata. Peningkatan daya saing di pasar internasional menuntut efisiensi dan inovasi dari industri dalam negeri. Meski demikian, dukungan kebijakan, infrastruktur yang memadai, serta akses energi yang terjangkau akan menjadi pondasi kuat bagi industri manufaktur dalam menghadapi persaingan global.
BACA JUGA:Mendongkrak Kinerja Investasi Manufaktur Tetap Moncer
BACA JUGA:Mendorong Kinerja Industri Manufaktur Ekspansif, Ekonomi Stabil