Ujian Nasional (UN) Kembali Muncul Ke Permukaan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia Prof. Dr. Abdul Mu'ti-Screenshot ig resmi @kemendikbud.ri-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Setelah dilantiknya Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia Prof. Dr. Abdul Mu'ti oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, perbincangan mengenai Ujian Nasional (UN) kembali muncul ke permukaan publik. 

Hal itu, tentunya terus memicu perdebatan yang alot di berbagai kalangan pemangku kepentingan pendidikan di seluruh Indonesia, dari para guru, siswa, orang tua, hingga para ahli pendidikan.

Meramu dari dua sudut pandang yang berbeda, sebagian pihak berpendapat bahwa UN sangat perlu dua untuk menjaga standar mutu pendidikan yang setara di seluruh Indonesia. 

Dengan adanya UN, tujuan besar adalah menyetarakan kualitas lulusan sekolah di seluruh Indonesia. UN juga berfungsi sebagai alat untuk membandingkan prestasi siswa antar sekolah, antar daerah di Indonesia. 

BACA JUGA:Dinas Pendidikan Diminta Suport Tari Sakora Tampil di Tingkat Nasional

BACA JUGA:Kenali Faktor Penyebab Terjadinya Tidur Ngiler Serta Cara Mengatasinya

Namun, banyak pula yang menentang rencana penerapan UN tersebut, baik dari para akademisi, pengamat peneliti dan lain sebagainya. 

Alasannya diantaranya adalah, di sekolah akan lebih terpaku pada motivasi kelulusan tanpa mempertimbangkan aspek-aspek pendidikan lainnya. 

Terlebih konsep UN mengedepankan hafalan dan kemampuan menjawab soal dengan cepat, tanpa menghiraukan kompetensi perkembangan siswa secara utuh. 

Terlebih, UN juga bisa membatasi ruang dunia pendidikan untuk pengambangan program pembelajaran yang inovatif sesuai karakteristik siswa. 

BACA JUGA:Minta Pendidikan Jangan Dipolitisir, MKKS Ngadu ke Komisi IV DPRD

BACA JUGA:Soal Bantuan Seragam Gratis Siswa MI dan MTs, Dinas Pendidikan Tidak 'Bohong'

Salah satu guru muda di Kabupaten Bengkulu Utara, Anita Fatmala, S. Pd., saat diminta tanggapan perihal penerapan UN tersebut mengatakan bahwa sebagian besar guru di lingkungan tempatnya mengajar, kurang sependapat tentang pentingnya penerapan UN.

"Kalau rekan-rekan guru di sekolah tempat saya mengajar, banyak yang kurang setuju diterapkannya UN," ujarnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan