Anda Sering 'Melamun'? Hati - Hati Bisa Jadi Itu Tanda Anda Terkena Maladaptive Daydreaming, Perhatikan!
Anda Sering 'Melamun'? Hati - Hati Bisa Jadi Itu Tanda Anda Terkena Maladaptive Daydreaming, Perhatikan!-Getty Images/recep-bg-
Lantas Bagaimana Cara Mengatasi Maladaptive Daydreaming?
BACA JUGA:Penting! Siapkan Mental Sebelum Punya Anak
BACA JUGA:Dapat Kurangi Stres, Ternyata Ini Manfaat Yoga untuk Kesehatan Mental yang Wajib Anda Ketahui
Setelah itu, ternyata kondisi maladaptive daydreaming memang belum memiliki pengobatan secara resmi, sehingga anda bisa melakukan beberapa hal ini sebagai cara mengatasi gangguan melamun.
Mula nya dari menerapkan kebiasaan tidur yang baik dan memiliki istirahat yang cukup dengan waktu tidur setidaknya 7-8 jam sehari.
Di lain sisi anda juga bisa luangkan waktu untuk berolahraga di tengah padatnya jadwal, menjaga pola makan, kurangi rasa lelah di siang hari, sebisa mungkin hindari hal-hal yang memicu kamu untuk melamun, dan kunjungi psikolog jika diperlukan.
Selain itu, ada dapat lakukan pemeriksaan ke dokter jika merasa terlalu sering menghabiskan waktu untuk melamun, terutama jika telah mengalami gejala-gejala di atas atau ada keluhan dari orang lain terkait kebiasaan tersebut.
BACA JUGA:Rahasianya Terbongkar! Ini Cara Mudah Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Kesibukan!
BACA JUGA:Hilangkan Kebiasaan Berkata Kasar ! Karena Dapat Mempengaruhi Mental Dan Hubungan Sosial
Pasalnya demikian karena mengingat maladaptive daydreaming bisa terjadi bersamaan dengan gangguan mental lain, segera cari pertolongan medis jika Anda atau orang di sekitar Anda memiliki keinginan untuk mencelakai diri atau orang lain.
Sama halnya seperti yang telah dijelaskan, maladaptive daydreaming sering kali terjadi bersamaan dengan gangguan mental lain, maka dari itu dokter juga akan memeriksa tanda-tanda gangguan mental lain yang mungkin terjadi pada pasien.
Di lain sisi, selain tanya jawab, dokter juga akan akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan lain yang menyebabkan keluhan maladaptive daydreaming. (*)