Mengulik Jejak Riwayat Praktik Akupuntur, Awalnya Sebagai Tradisi Hingga Modernitas

Ilustrasi Akupuntur-bodrex.com-

Dalam akupunktur, diyakini bahwa kesehatan seseorang bergantung pada keseimbangan aliran qi dalam tubuh. 

Meskipun meridian ini tidak secara langsung terhubung dengan saraf atau pembuluh darah, mereka diyakini sebagai sistem energetik yang memengaruhi kesehatan fisik dan emosional.

BACA JUGA:Sebuah Tradisi yang Patut di Apresiasi, Takir Plontang Kearifan Lokal yang Akan Terus Lestari

BACA JUGA:Ubasuteyama, Tradisi Orang Jepang yang Meninggalkan Orang Tua yang Sudah Berumur di Gunung Sendirian

Seiring berjalannya waktu, akupunktur berkembang menjadi salah satu bentuk terapi utama di Tiongkok, dilengkapi dengan metode lain seperti pijat, penggunaan herbal, dan terapi panas (moksibusi). 

Pada abad ke-15, patung perunggu yang menunjukkan titik-titik akupunktur mulai digunakan sebagai alat pendidikan.

Buku The Great Compendium of Acupuncture and Moxibustion, yang diterbitkan selama Dinasti Ming (1368–1644), menjadi salah satu teks penting yang menjelaskan 365 titik akupunktur serta prinsip-prinsip dasarnya yang masih berlaku hingga praktik modern.

Namun, pada abad ke-17, minat terhadap akupunktur mulai berkurang. 

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Menjaga Bumi dari Berbagai Penjuru Nusantara

BACA JUGA:Sambatan, Tradisi Luhur, Budaya Adiluhung. Lantas Apa yang Dimaksud Sambatan.?

Pengaruh pemikiran Barat dan kemajuan dalam ilmu kedokteran modern menyebabkan akupunktur dianggap tidak ilmiah dan sering dikaitkan dengan takhayul.

Pada tahun 1822, pemerintah Tiongkok mengeluarkan akupunktur dari kurikulum pendidikan medis resmi, dan praktik ini mulai terpinggirkan. Meski begitu, sejumlah praktisi di pedesaan dan kalangan akademis tetap melestarikan pengetahuan ini.

Dengan munculnya pemerintah Komunis pada tahun 1949, minat terhadap pengobatan tradisional, termasuk akupunktur, kembali bangkit. Pemerintah mulai mendirikan pusat penelitian dan sekolah-sekolah untuk mengajarkan akupunktur, sehingga praktik ini dapat diperkenalkan kembali di rumah sakit.

BACA JUGA:Menjaga Tradisi Budaya Suku Dayak Tomun

BACA JUGA:Sedekah Bumi, Tradisi Rasa Syukur dan Pererat Silaturahmi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan