SATRIA untuk Internet Sehat di Wilayah 3T
Menkomdigi Meutya Hafid berharap, pembangunan infrastruktur telekomunikasi dimanfaatkan untuk kegiatan produktif dan bermanfaat bagi generasi muda. -InfoPublik-
Saat ini pendistribusian penerima sinyal itu tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Di Pulau Sumatra, jumlah mencapai 5.515 unit, Kalimantan 2.267 unit, Sulawesi 2.814 unit, Maluku Utara 359 unit, Papua 689 unit, Jawa 4.152 unit, Bali Nusra 2.204 unit dan terakhir Maluku 276 unit.
Untuk itu, pihak BAKTI masih terus menyebarkan terminal ke sejumlah lokasi atau titik yang sudah ditentukan untuk penguatan internet. SATRIA-1 yang sudah beroperasi per awal 2024 itu bertujuan untuk percepatan koneksi di wilayah 3T.
Stasiun Kupang adalah salah satu dari 11 stasiun pengendali di bumi (gateway) yang dibangun Kementerian Kominfo-BAKTI. Stasiun bumi tersebut tersebar di Cikarang (Jawa Barat), Batam (Kepulauan Riau), Manado (Sulawesi Utara), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Tarakan (Kalimantan Utara), Pontianak (Kalimantan Barat), Kupang (Nusa Tenggara Timur), Ambon (Maluku), Manokwari (Papua Barat), Jayapura (Papua), dan Timika (Papua Tengah). Stasiun Bumi Cikarang ditunjuk sebagai Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer berikut Network Operation Control. Setiap lokasi stasiun bumi dilengkapi oleh antena khusus yang diproduksi perusahaan asal Tiongkok, The North West China Research Institute of Electronic Equipment (NWIEE).
BACA JUGA:Berselancar di Internet Makin Nyaman! Inilah 7 Tips Memilih HP yang Sinyalnya Kuat...
BACA JUGA:Benarkah VPN Bikin Internet Jadi Lambat? Ternyata Ini 7 Alasan Koneksi VPN Lambat
Satelit SATRIA-1 merupakan yang terbesar di Asia dan kelima di dunia. Piranti telekomunikasi tersebut digunakan Pemerintah Indonesia untuk memperkuat jaringan internet dan layanan digital di 150 ribu titik terutama di daerah 3T. Kehadiran SATRIA-1 dapat mendukung kegiatan sekolah dan pesantren, percepatan layanan publik di kantor pemerintahan daerah, data puskesmas dan rumah sakit daerah, serta membantu pengawasan wilayah oleh TNI dan Polri.
Adapun dengan peningkatan kecepatan internet yang disematkan pada SATRIA-1, membuat jumlah titik layanan yang harus ditutupi (coverage) menjadi berkurang. Semula, untuk tiap titik layanan kapasitasnya 1 Mbps, namun kemudian ditingkatkan kecepatannya mencapai 4 Mbps. Oleh karena itu, menjadi berkurang dari semula 150 ribu titik menjadi 50 ribu titik saja. (**)
Sumber Indonesia.go.id