Ajari Anak Sopan Santun Sejak Dini, Begini Caranya Yang Perlu Dilakukan
Ilustrasi-iStockphoto -
Ajari anak Anda untuk merespons dengan tenang ketika ditanya pertanyaan, seperti namanya, berapa umurnya, atau minuman apa yang disukainya.
3. Belajarlah untuk tidak mengomentari penampilan orang lain
Ini adalah bentuk lain dari berpikir positif dan mendidik anak. Sebaiknya para ibu mengajari anaknya untuk tidak mengomentari penampilan fisik seseorang selama itu normal.
Ia juga harus diajari untuk tidak selalu mengungkapkan emosi negatif, terutama jika tidak diminta, karena ia dapat melukai perasaan orang lain.
BACA JUGA:Dugaan Asusila Terhadap Anak oleh Oknum Tenaga Pendidik, Pemberkasan Akhir
BACA JUGA:2 Anak di Bengkulu Terindikasi Stunting
4. Ajarkan sopan santun Ibu bisa mulai mengajari bayinya sopan santun dengan mengucapkan “terima kasih”, “terima kasih” dan “maaf” setiap kali ia meminta, mendapat bantuan, atau melakukan kesalahan mulai berbicara, ibu bisa mulai mempelajari tiga kata penting ini.
Anak Anda akan segera mengingat dan menggunakan ketiga kata ini secara otomatis. Namun ajari dia untuk bersabar dan jangan bosan mengingatkannya sedikit pun.
5. Mempelajari konsep berbagi
Pada usia 2 tahun, anak-anak memahami konsep berbagi, meskipun mereka tidak terlalu menyukainya. Ibu dapat mengajari anaknya dengan memberikan dua mainan yang identik dan meminta mereka berbagi salah satu mainan tersebut dengan temannya.
BACA JUGA:Ajari Bayi Menyikat Gigi Sejak Dini, Begini Tips Serta Menggunakannya
BACA JUGA:Tanamkan Prinsip Luhur Pancasila Sejak Dini
Selain itu, ajari anak Anda untuk tidak menunjuk atau menatap orang lain, terutama orang yang bertubuh kecil. Ingatkan juga anak Anda untuk tidak menggoda atau mengolok-olok siapa pun.
Ajari dia memikirkan perasaannya. Bunda bisa berbicara dengan orang yang membutuhkan cara berkomunikasi khusus, misalnya orang tunarungu yang menggunakan bahasa pantun. Selain mengajarkan sopan santun, juga membantu mengajarkan anak untuk bersabar.
Ketika Anda mengetahui cara mengajarkan anak Anda kebiasaan baik seperti di atas, tidak begitu penting untuk menjadi teladan yang baik.