Pjs Andi Gebyuran di Kolam Air Terjun Kemumu

Pjs Andi Gebyuran di Kolam Air Terjun Kemumu -Radar Utara/Benny Siswanto-

"Saya menilai, ketika kawasan ini dimenej dengan baik, akan menjadi sebuah destinasi wisata andalan. Karena perlu diketahui, suasana seperti ini sangat dicari oleh para pelancong luar negeri," ungkapnya, dengan mimik wajah optimis. 

Girangnya Andi saat berhasil menapaki kolam alam yang dilingkari rerimbun alam, kian saja kentara klimaksnya. Tanpa ragu, masih mengenakan kaus dalam warna putih dan celana panjang abu-abu, pejabat pusat yang ditugaskan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian ini, tanpa ragu bergelut dengan air yang sangat langka di wilayah kota-kota.

Dia berharap, otoritas di daerah terus mematangkan konsep-konsep pembangunan kawasan berbasis potensi, salah satunya wisata alam. 

BACA JUGA: Irigasi Utama Kemumu ke Tebing Kaning, Jebol

BACA JUGA: Libur Panjang Akhir Tahun 2023, Bunga Raflesia Kemumu Mekar Sempurna

Berkaca dengan kawasan-kawasan familiar di Indonesia, sebut saja Bogor dengan kawasan Puncaknya, tak jarang membius ribuan bahkan jutaan kendaraaan masyarakat dari Jakarta dan lainnya menjujug kawasan yang konon paling asri di sana. 

Padahal, sudah sering terjadi tumpukan kendaraan ketika long weekend atau hari libur panjang, berakhir dengan kemacetan parah, khususnya pada awal dan akhir waktu liburan. 

"Setibanya di sana (Puncak Bogor,red), cuma ingin merasakan kesejukan alam. Seruput kopi atau teh dan minuman lainnya, sembari menyantap makanan bersama orang-orang tersayang. Dan kondisi alamnya, tak kalah dengan Kemumu ini," ungkap Andi, memotivasi. 

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kemumu, Triyono, mengungkapkan wilayah sebaran yang memiliki luas ribuan hektar itu, diyakininya sebagai kawasan inang tempat potensial munculnya Rafflesia ini. Selain, Rafflesia Arnoldii. 

BACA JUGA: Upacara HGN Bengkulu Utara di Lapangan Kemumu

BACA JUGA:Juri Desa Wisata, Bakal Disuguh Sunrise Kemumu

Secara kasat mata, kata dia, pembeda Rafflesia Kemumu adalah kepak kelopaknya yang dapat menyentuh tanah. Tak menggantung. 

Apalagi, ketika fase mekarnya terdukung oleh kondisi cuaca yang stabil. Intensitas hujan yang sedang. Dan kondisi panas yang tidak begitu terik. 

"Karena Raflesia Kemumu ini, memerlukan kondisi suhu yang stabil. Pendeknya, semakin terjaga kondisi alam hutan atau tidak terjadi pembalakan, akan semakin baik tumbuh kembangnya. Maka pelestarian alam, menjadi salah satu kampanye kami di Pokdarwis," ungkap Triyono yang tahun ini membawa Kemumu sebagai Juara 1 Kampung Wisata Tingkat Provinsi Bengkulu ini. Dia mengaku, mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 50 juta. 

Aktivis Kampung Wisata ini berharap, kedepan konsep-konsep pembangunan di daerah kian melibatkan eksotisme-eksotisme alam yang menurutnya sangat mumpuni untuk membuat orang luar menjujug daerah ini. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan