SatuDNA: Terobosan Baru Indonesia dalam Farmakogenomik

Upaya melawan kanker dilakukan dengan pendekatan berbasis teknologi dan kolaborasi global, salah satu fokus utamanya dengan riset genomik untuk menghasilkan metode deteksi dini. -ANTARA FOTO-

BACA JUGA:Makanan yang Dibakar Bisa Jadi Pemicu Kanker, Bener Gak Sih? Begini Penjelasannya!

BACA JUGA:Dapat Membunuh Sel Kanker, Inilah 5 Manfaat Akar Kuning Bagi Kesehatan Tubuh yang Wajib Anda Ketahui

Layanan farmakogenomik ini dapat diakses dengan gratis oleh masyarakat melalui aplikasi SatuSehat Mobile. SatuSehat menjadi platform utama bagi calon partisipan untuk mendaftar dan mengikuti program SatuDNA.

Pendaftaran dilakukan dengan mengisi data diri, menjawab pertanyaan diagnostik, serta mengunggah dokumen pendukung. Setelah data diverifikasi, warga dapat menjadwalkan pengambilan sampel darah di rumah sakit jaringan BGSi untuk dilakukan analisis genetik. 

Tidak hanya bermanfaat bagi individu, SatuDNA juga diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi penelitian kesehatan di Indonesia.

Data genomik yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung riset di berbagai bidang kesehatan, termasuk kanker, penyakit metabolik, infeksi, penyakit neuro-degeneratif, kesehatan mental, hingga penyakit langka. Program riset ini difokuskan pada sepuluh rumah sakit vertikal yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan

BACA JUGA:Manfaat Tak Terduga Buah Pepaya, Salah Satunya Menurunkan Resiko Kanker!

BACA JUGA:Stop Beli Pakaian Murah! Bahan Polyester Ternyata Bisa Beri Dampak Buruk pada Tubuh Hingga Sebabkan Kanker

Selain itu, dalam upaya meningkatkan pencegahan dan deteksi dini, Indonesia telah melakukan sejumlah langkah strategis, termasuk distribusi alat USG dengan probe linear dan pelatihan dokter umum di 10.000 puskesmas di seluruh Indonesia untuk skrining kanker payudara pada sekitar 100 juta perempuan dewasa.

Selain itu, Menkes Budi menambahkan, sejak 2022 Indonesia telah melaksanakan kampanye vaksinasi HPV secara masif bagi 50 juta perempuan dan anak laki-laki sejak 2022 dengan target penyelesaian pada 2030.

"Kami juga telah memperkenalkan tes HPV DNA untuk 60 juta wanita dan mulai mendistribusikan perangkat thermal ablation ke puskesmas di seluruh negeri untuk mendeteksi dan mengobati kanker serviks pada tahap awal,” katanya. 

Sebagai bagian dari upaya nasional yang lebih luas, lanjut Budi, Indonesia melengkapi 514 kabupaten dan kota dengan fasilitas skrining kanker paru-paru dan kanker kolorektal. Inisiatif ini diharapkan selesai pada 2027.

BACA JUGA:12 Khasiat Mengonsumsi Peach Gum Untuk Kesehatan Tubuh, Mengatasi Infeksi Ginjal Hingga Mencegah Kanker

BACA JUGA:Kenali 11 Manfaat dari Jeruk Bali yang Baik untuk Kesehatan dan Pencegah Kanker

Menkes Budi juga menekankan pentingnya kerja sama global dalam perang melawan kanker.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan