Kian Siaga lewat Diseminasi Informasi yang Cepat dan Akurat
Tampilan Early Warning System (EWS) saat konferensi pers peluncuran Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan (SNPDK) di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta. -ANTARA FOTO-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Indonesia berada di wilayah yang unik sekaligus berbahaya: terletak di titik pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, menjadikannya rentan terhadap gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi.
Ancaman megathrust, salah satu potensi gempa dahsyat, juga mengintai, menempatkan negeri ini di jalur cincin api Pasifik.
Namun, di balik risiko besar ini, ada harapan melalui inovasi teknologi mitigasi bencana.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memperkenalkan terobosan penting dengan Sistem Penyebaran Informasi Kebencanaan (DPIS) dan Early Warning System (EWS) TV Digital.
BACA JUGA:Gempa Terjadi Hampir Bersamaan dengan Penampakan Matahari Kembar
BACA JUGA:BREAKING NEWS. Gempa Dangkal Terjadi Lagi di Bengkulu Utara, Ini Lokasinya
Indonesia adalah negara yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik.
Setiap lempeng ini terus bergerak, menghasilkan tekanan dan energi yang sewaktu-waktu dapat melepaskan diri dalam bentuk gempa bumi besar atau yang dikenal dengan istilah gempa megathrust.
Letusan gunung berapi dan tsunami yang mematikan juga seringkali menjadi akibat dari aktivitas tektonik tersebut.
Lempeng Eurasia bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan 0 hingga 3 cm per tahun, melewati Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatra.
BACA JUGA:Draf Dokumen Kontijensi Bencana Gempa dan Tsunami Ditarget Tuntas September Ini
BACA JUGA:Tujuh Catatan Magnitudo, Bengkulu Didominasi Gempa Dangkal
Sementara itu, Lempeng Indo-Australia melaju ke arah barat dengan kecepatan sekitar 10 cm per tahun, bergerak di bawah Pulau Maluku, Sulawesi, dan Papua.
Lempeng Pasifik, yang bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan serupa, juga menciptakan risiko tambahan bagi wilayah Indonesia yang terletak di jalur Cincin Api Pasifik. Semua ini menjadikan Indonesia salah satu negara dengan risiko bencana tertinggi di dunia.