Kabarnya..Inspektorat Telusuri Penyertaan Modal BUMDes 10 Desa di MSS
Camat MSS, Abdul Hadi, S.IP.--
RADAR UTARA - Inspektorat Bengkulu Utara telah menurunkan sejumlah timnya ke wilayah Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS). Sesuai informasi dan data yang berhasil dihimpun oleh Radar Utara.
Kehadiran tim Inspektorat Bengkulu Utara ke wilayah Kecamatan MSS, untuk menelusuri atau mencari tau. Tentang penyertaan modal BUMDes yang sebelumnya sudah pernah di anggarkan oleh 10 desa di Kecamatan MSS.
Belum diketahui pasti agenda yang tengah dibidik oleh Inspektorat dalam kegiatan ini. Jelasnya, sejak tim Inspektorat Bengkulu Utara itu diturunkan.
Sebagian besar pengurus BUMDes hingga Kepala Desa (Kades) di wilayah Kecamatan MSS. Tampak kelabakan melengkapi sejumlah dokumen yang berkaitan dengan kegiatan BUMDes di masing-masing desanya.
Dikonfirmasi Radar Utara, Camat MSS, Abdul Hadi, S.IP, melalui Kasi PMD, Joni Ismanto, ST. Membenarkan kehadiran tim Inspektorat Bengkulu Utara di wilayah kerjanya tersebut.
Kata Joni, kegiatan yang dilakukan oleh Inspektorat Bengkulu Utara, untuk memonitoring kegiatan dan penyertaan modal BUMDes. Yang sebelumnya sudah pernah dianggarkan oleh masing-masing desa.
BACA JUGA:4 Remaja Spesialis Bobol Warung Dibekuk Polisi
"Sebagian besar desa kan, memiliki BUMDes dan sudah memberikan modal ke BUMDes. Nah, progres dari kegiatan BUMDes itulah yang sedang dimonitoring oleh Inspektorat Bengkulu Utara," ungkap Joni.
Diakui Joni, dalam kegiatan monitoring tersebut masing-masing desa atau BUMDes. Diminta untuk menunjukan laporan administrasi atas pengelolaan modal BUMDes yang sebelumnya sudah pernah digulirkan oleh desa.
"Seluruh desa dan pengurus BUMDes, diminta menunjukan laporan administrasi tentang pengelolaan modal BUMDes," imbuhnya.
Dari rangkaian monitoring, Joni tidak mengetahui persis apa hasil yang didapatkan oleh Inspektorat Bengkulu Utara.
"Jelasnya monitoring, ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kondisi pengelolaan BUMDes. Kalau pun, ada hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan ketentuan. Desa atau pengurus BUMDes yang ada diminta untuk melengkapinya," paparnya.
"Tapi jika dari monitoring, desa atau BUMDes yang bersangkutan tak dapat melengkapi apa yang menjadi catatan Inspektorat. Tidak menutup kemungkinan hasil dari audit ini bisa dilanjutkan ke tahap audit. Dan ketika sudah masuk ke ranah audit, maka akan ada hal-hal tertentu yang kemungkinan akan direkomendasikan oleh Inspektorat," tegasnya.
Terpisah, Inspektur Inspektorat Bengkulu Utara, Nopri Anto Silaban, SE, M.Si. kegiatan yang dilaksanakan di Kecamatan MSS merupakan agenda monitoring awal atas kondisi BUMDes yang ada di Kecamatan MSS.
"Hanya monitoring atas kondisi BUMDes yang ada sekarang. Untuk melihat ada tidaknya laporan administrasi atas pengelolaan BUMDes dan apakah Kades, ikut memonitoring BUMDes atau tidak," ungkap Silaban.
Sementara ketika didesak terkait apa hasil yang didapatkan dari rangkaian monitoring yang dilaksanakan. Silaban enggan untuk mengungkapkannya.
"Hasil tidak dapat kami sampaikan," singkatnya.
Lebih jauh, Silaban hanya menekankan kepada seluruh desa agar memantau pengelolaan BUMDes. Dan kepada direktur diminta untuk benar-benar mengelola penyertaan modal yang diterima sesuai potensi wilayah masing-masing.
"Jangan sudah dikasih modal dibiarkan saja. Kelola dana penyertaan modal yang sudah ada untuk meningkatkan ekonomi lokal desa dan mendapat keuntungan. Selanjutnya pisahkan antara aset BUMDes dengan aset pribadi," demikian Silaban. (sig)