BACA JUGA:Biodiesel sebagai Solusi Energi Berkelanjutan
Dalam upaya mencapai target NZE pada 2050, pemerintah Indonesia tengah menyusun peta jalan yang jelas untuk pengembangan hidrogen hijau.
Peta jalan ini diharapkan akan menjadi panduan strategis dalam mendukung transisi energi nasional dan memastikan pertumbuhan industri gas yang berkelanjutan.
Pemerintah juga mendorong penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam pengembangan infrastruktur hidrogen, yang tidak hanya mendukung keselamatan tetapi juga memperkuat kemandirian industri manufaktur dalam negeri.
"Keselamatan dalam penggunaan hidrogen hijau menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa peralatan dan teknologi yang digunakan sesuai dengan standar keselamatan internasional," ujar Rachmat Harsono. "Kami juga mendorong penggunaan TKDN untuk mendukung pertumbuhan industri dalam negeri."
BACA JUGA:Upaya Pengembangan Listrik dari Energi Baru Terbarukan Perlu Diimbangi dengan Demand
BACA JUGA:Menteri ESDM Ingatkan Keharusan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan
Hidrogen hijau memberikan harapan baru bagi Indonesia untuk mencapai target NZE dan kemandirian energi. Dengan potensi sumber daya yang melimpah, dukungan kebijakan pemerintah, dan keterlibatan sektor industri, hidrogen hijau bisa menjadi solusi utama dalam transisi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Keberhasilan pengembangan hidrogen hijau juga tidak hanya akan membawa manfaat lingkungan tetapi juga dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia. Dengan pengembangan yang tepat, hidrogen hijau berpotensi menjadi komoditas ekspor utama, sekaligus membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada impor energi fosil.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil hingga semester pertama 2024, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. (**)
Sumber Indonesia.go.id