"Sehingga pemberdayaan perempuan petani kopi menjadi langkah strategis dalam menghadapi perubahan iklim," ujar Susilawati.
BACA JUGA:Ternyata Kopi Bisa Jadi Solusi Alami dalam Program Penurunan Berat Badan Loh!
BACA JUGA:Meningkatnya Potensi Ekspor Kopi Indonesia Sebagai Peluang Besar di Pasar Global
Sejauh ini, sambung Susilawati, dengan dukungan dari The Samdhana Institute dan The Canada Fund for Local Initiatives (CFLI), pihaknya telah menyusun Rancangan Peraturan Desa (Ranperdes) tentang Desa Kopi Tangguh Iklim.
"Ranperdes ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi pemerintah desa dalam mengelola kebun kopi yang lebih ramah lingkungan dan tangguh terhadap perubahan iklim," tambah Susilawati.
Dibagian lain Nurlela Wati, perempuan petani kopi Desa Tebat Tenong Luar menyatakan, di tengah upaya yang dilakukan, pihaknya menyadari bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting.
"Maka dari itu kami mengajak semua pihak, termasuk pemerintah daerah, akademisi, LSM, dan dunia usaha, untuk bersama-sama memberdayakan kami dalam menghadapi tantangan iklim," singkat Nurlela. (tux)