RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dalam beberapa tahun terakhir, data menunjukkan bahwa rata-rata tabungan rumah tangga masyarakat Indonesia per rekening terus mengalami penurunan.
Menurut laporan dari Bank Indonesia, rata-rata saldo tabungan per rekening saat ini berada di angka yang jauh lebih rendah dibandingkan beberapa tahun lalu.
Dimana rasio tabungan rumah tangga menurun dari 12% menjadi 8% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam periode lima tahun terakhir.
Hal ini tentu memicu keprihatinan akan kesehatan finansial masyarakat dan dampaknya terhadap perekonomian nasional.
BACA JUGA: Ada 3 Syarat Biar Tabungan Kamu Dijamin LPS
BACA JUGA:Melihat Peluang Pasar untuk Produk Skincare yang Terus Meningkat di Indonesia
Laporan terbaru menunjukkan bahwa rata-rata saldo tabungan per rekening rumah tangga turun dari Rp 7 juta pada tahun 2018 menjadi sekitar Rp 4,5 juta pada tahun 2023.
Penurunan ini mengindikasikan bahwa banyak rumah tangga yang kesulitan untuk menyisihkan uang untuk ditabung.
Data juga menunjukkan bahwa proporsi rumah tangga yang memiliki tabungan di bank mengalami penurunan dari 30% menjadi 25% dalam periode yang sama.
Salah satu penyebab utama penurunan ini adalah meningkatnya biaya hidup.
BACA JUGA:Potensi Ekspor Kakao Indonesia dalam Menggali Peluang di Pasar Global
BACA JUGA:Meningkatnya Potensi Ekspor Kopi Indonesia Sebagai Peluang Besar di Pasar Global
Kenaikan harga kebutuhan pokok, biaya pendidikan, dan kesehatan membuat banyak keluarga harus mengalokasikan hampir seluruh penghasilan mereka untuk kebutuhan sehari-hari.
Penurunan rata-rata tabungan rumah tangga ini tidak hanya mempengaruhi keadaan keuangan individu, tetapi juga berdampak pada perekonomian secara keseluruhan.
Tabungan adalah sumber utama investasi domestik.