RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sejumlah regulasi dari Uni Eropa berpeluang menjadi kendala ekspor sawit dari Indonesia.
Per Januari 2025, misalnya, produsen sawit harus menghadapi pemberlakuan kebijakan deforestasi Uni Eropa atau European Union Deforestation-free Regulation (EUDR).
Regulasi tersebut memberlakukan benchmarking atau pengelompokan negara eksportir berdasarkan tingkat risiko deforestasi, yakni ‘tinggi risiko’, ‘risiko menengah’ dan ‘rendah risiko’.
Berdasarkan standar UE, Indonesia dinilai sebagai negara dengan penghasil komoditas yang memiliki risiko deforestasi tinggi, salah satunya melalui ekspor minyak kelapa sawit.
BACA JUGA:Melihat Prospek Ekspor Kelapa Sawit Indonesia serta Tantangan dan Peluang Tahun 2025
BACA JUGA:Gapki Pastikan Produksi Kelapa Sawit Indonesia Stabil, Meski Ekonomi Global Lambat
Menghadapi berbagai tantangan, baik lokal maupun global terkait sawit, pemerintah terus mencari jalan keluar terbaik. Terkait EUDR, pemerintah telah melakukan tata kelola perkebunan sawit secara berkelanjutan, termasuk melakukan perbaikan sertifikasi Indonesia Sustainability Palm Oil (ISPO) ke tingkat hilir.
Langkah inovasi lain juga digali, termasuk menemukan potensi diversifikasi produk sawit sehingga meningkatkan nilai tambah komoditas ini.
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) aktif mendorong hilirisasi kelapa sawit guna menghasilkan produk-produk turunan yang tidak hanya memiliki nilai jual tinggi, tetapi juga memiliki manfaat besar bagi berbagai industri, termasuk industri kerajinan dan batik.
Produk turunan kelapa sawit seperti stearin dan limbah cangkang sawit, demikian keterangan tertulis Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, dapat digunakan dalam proses pembuatan malam batik dan pewarna alami untuk batik.
BACA JUGA:Disperindag Tertibkan Timbangan Sawit Milik Tengkulak di Mukomuko
BACA JUGA:Melihat Prospek Ekspor Kelapa Sawit Indonesia serta Tantangan dan Peluang Tahun 2025
Penggunaan bahan-bahan ini tidak hanya membantu pengrajin batik menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga memberikan solusi bagi limbah sawit, mengubahnya dari masalah lingkungan menjadi aset berharga.
Potensi Sawit Kalimantan Selatan