2. Ashwagandha
Selanjutnya ada ashwagandha (W. somnifera) atau yang disebut "ginseng India" sering digunakan dalam pengobatan tradisional di negara tersebut.
Hal tersebut dikarenakan tanaman herbal ini tersedia dalam bentuk suplemen, teh, hingga bubuk.
Apalagi untuk ashwagandha membantu tubuh mengatasi stres dengan meregulasi hormon kortisol dari sumbu hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA).
Selain itu, kortisol memang wajar dalam menghadapi stres. Di samping itu, terdapat beberapa penelitian terhadap hewan dan manusia menunjukkan bahwa ketidakseimbangan hormon kortisol yang kronis dapat menyebabkan gangguan kinerja kelenjar endokrin, seperti penyakit Addison hingga sindrom Cushing.
BACA JUGA:Sering Dianggap Tanaman Liar, Ini Dia 6 Manfaat dari Daun Sendok untuk Kesehatan Tubuh
Dengan anda mengonsumsi ashwagandha dikaitkan dengan penurunan kadar kortisol dalam darah, sehingga stres berkurang dan lebih mudah tidur.
Bahkan ternyata ashwagandha juga meningkatkan produksi hormon perangsang tiroid (TSH).
Pasalnya, pada beberapa kekurangan ashwagandha adalah studinya yang masih berskala kecil dan efek sampingnya.
Banyak orang melaporkan ashwagandha tidak aman bagi ibu hamil dan menyusui, serta pasien penyakit autoimun dan gangguan kelenjar tiroid.
BACA JUGA:Kenali 14 Manfaat dari Tanaman Lidah Buaya untuk Kesehatan dan juga Kecantikan
BACA JUGA:Temukan Berbagai Manfaat Pada Tanaman Dill Bagi Kesehatan Tubuh
3. Black cohosh
Selanjutnya black cohosh (A. racemosa) berkerabat dekat dengan jintan hitam. Mulai dari bagiannya, akar black cohosh dimanfaatkan jadi kapsul, ekstrak, hingga diseduh jadi teh.
Apalagi ini dikarenakan black cohosh memiliki kandungan triterpene glycosides.