RADARUTARA.BACAKORAN.CO - PT Perikanan Indonesia, anggota ID FOOD, berkomitmen untuk terus menjaga inklusivitas nelayan melalui penyediaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang terjangkau bagi operasional melaut nelayan di berbagai wilayah Indonesia.
BBM subsidi ini didistribusikan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) yang beroperasi di tiga wilayah kerja PT Perikanan Indonesia, yakni Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan di Jawa Tengah, Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong di Jawa Timur, dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi di Jawa Timur.
Direktur Utama PT Perikanan Indonesia, Sigit Muhartono, menyatakan bahwa penyediaan BBM yang terjangkau dan tepat sasaran sangat penting bagi nelayan.
"SPBUN di Pekalongan, Brondong, dan Prigi hadir untuk memudahkan nelayan mendapatkan BBM dengan harga murah, sehingga produktivitas dan pendapatan mereka bisa meningkat," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat 6 September 2024.
BACA JUGA:Baru 1.600 Nelayan di Mukomuko Kantongi Kusuka
BACA JUGA:1.639 Nelayan Dapat Jaminan Kecelakaan Kerja Dari BPJS Ketenagakerjaan
PT Perikanan Indonesia mendapatkan kuota BBM subsidi sebesar 1.128 kiloliter per bulan dari PT Pertamina Patra Niaga berdasarkan rekomendasi Dinas Perikanan setempat. BBM tersebut diperuntukkan bagi nelayan dengan tonase kapal di bawah 30 GT.
Distribusi BBM dilakukan di tiga lokasi utama:
1. SPBUN 02 Brondong Lamongan, yang menyuplai 736 kiloliter per bulan kepada nelayan di Brondong.
2. SPBUN Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, yang menyuplai 248 kiloliter per bulan untuk nelayan di Prigi, Trenggalek.
3. SPBB Krapyak Pekalongan, yang menyediakan 144 kiloliter BBM per bulan untuk nelayan di Pekalongan.
Sigit menyebut bahwa Brondong menjadi wilayah dengan kuota BBM subsidi terbesar di Jawa Timur.
BACA JUGA:Ratusan Nelayan Dapatkan Rekomendasi Pembelian BBM
BACA JUGA:Gelombang Tinggi Nelayan Berhenti Melaut
Dengan penyaluran kuota BBM yang memadai, Sigit berharap para nelayan dapat memanfaatkan BBM tersebut untuk operasional melaut, yang akan berdampak pada keberlanjutan sumber pangan ikan di Indonesia.