Jika Anda masih ingin memakan tarapia, disarankan agar Anda menangkap tarapia di laut, bukan membudidayakannya.
Masalahnya, ikan nila liar sulit ditemukan.
BACA JUGA:Apakah Benar Penyakit Kanker Hingga Migrain Dapat Dicegah dengan Minum Teh Setiap Hari?
BACA JUGA:Waspada! 5 Kosmetik yang Beresiko Kanker Kulit dan Paling Banyak Dijual Online
2. Ikan Hiu oranye;
Ikan oranye marah yang hidup di perairan dalam memiliki umur yang panjang, hingga 150 tahun. Hal ini akan mencegah ikan mengumpulkan kelebihan merkuri di dalam tubuhnya selama beberapa dekade kehidupannya.
3. Ikan eel atau belut sungai;
Ikan eel merupakan ikan yang mudah dicerna dan mengandung bahan kimia berbahaya serta kontaminan seperti polychlorinated biphenyl (PCB).
Belut sungai dianggap sebagai belut paling berbahaya, dan disarankan untuk menangkap tidak lebih dari satu belut per tahun.
4. Ikan salmon;
Ikan salmon dikenal sebagai salah satu jenis ikan yang kaya akan omega-3.
BACA JUGA:Bahaya ! Benarkah Tato Dan Tindik yang Tidak Steril, Berisiko Terkena Kanker Hati. Ini Penjelasannya
Namun, salmon komersial diyakini dibudidayakan dan karenanya terpapar pestisida, bakteri, dan parasit.
Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan paparan PCB, polutan, merupakan faktor risiko resistensi insulin, obesitas, kanker, dan stroke.
Selain itu, buah plum juga kaya akan omega-6 yang dapat mengurangi peradangan.