Indra menambahkan, langkah ini sangat bagus dan perlu diapresiasi. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain, khususnya di Kabupaten RL.
BACA JUGA: Sawah Tadah Hujan Kering, Petani di Ipuh Kesulitan Air
BACA JUGA:Kenaikan Harga Kopi Belum Berikan Dampak Positif Bagi Petani
"Kita berharap kedua desa ini bisa menjadi model dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, sambil menjaga keberlanjutan dan kearifan lokal dalam pengelolaan kebun kopi," tutup Indra.
Sebagaimana diketahui, inisiatif ini juga mendapatkan dukungan dari The Canada Fund for Local Initiatives (CFLI) - Kedutaan Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste.
Yang mana sebelumnya, para perempuan petani kopi telah difasilitasi dengan pelatihan dan workshop terkait penyusunan Raperdes dan pengelolaan kebun kopi yang tangguh terhadap perubahan iklim. (tux)