RADARUTARA.BACAKORA.CO - Hari ini, 14 Augustus 2024 ditetapkan sebagai hari pramuka yang merupakan kepanjangan praja muda karena.
Praja muda karena sendiri juga memiliki arti atau pengertian tentang kalangan rakyat muda yang suka atau gemar berkarya.
Pramuka juga merupakan suatu organisasi dalam sektor pendidikan nonformal yang dapat menyelenggarakan pendidikan kepanduan di berbagai daerah di Indonesia.
Beberapa tujuan dari dibentuknya organisasi pramuka ini adalah untuk membentuk karakter bangsa yang berjiwa patriotik, beriman, berakhlak mulia dan berwawasan global.
BACA JUGA:2.488 Siswa RA, MI, MTs dan MA Diusulkan Seragam Sekolah Gratis
BACA JUGA:Dinas Dukcapil Mukomuko Turun ke Sekolah Rekam Data KTP-el Pelajar
Sejarah berdirinya organisasi pramuka juga tidak lepas dari kepanduan gerakan dunia dan juga Indonesia. Dimana gerakan Kepanduan dunia bisa kita lihat dari Lord Robert Baden Powell.
Beliau adalah seorang perwira militer Inggris yang pada tahun 1908, menulis buku Scouting for Boys.
Tulisan dalam buku tersebut menginspirasi banyak pemuda di seluruh dunia untuk membentuk kelompok atau grop-grop kecil yang melakukan aktifitas petualangan, keterampilan dan juga pelayanan.
Sementara itu, gerakan kepanduan di Indonesia dimulai pada tahun 1912 jauh sebelum kemerdekaan. Karena pada saat itu pemerintah kolonial Belanda yang mengawali gerakan kepanduan dari organisasi Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO), kemudian pada tahun 1916, organisasi ini berganti menjadi Nederlands Indische Padviders Vereeniging (NIPV). Dan semua itu diprioritaskan untuk anak belanda yang tinggal di Hindia-Belanda.
BACA JUGA:Seragam Sekolah Belum Dibagi, Ramon: Tunggu Data Siswa Valid
BACA JUGA:Senin Depan, Aktivitas Sekolah Kembali Normal
Tapi, gerakan kepanduan tidak hanya diminati oleh anak-anak Belanda, namun juga diminati oleh anak-anak pribumi. Sehingga beberapa tokoh nasional seperti, Ki Hajar Dewantara, Mangkunegara VII juga KH Agus Salim, merumuskan ide untuk mendirikan organisasi kepanduan sendiri yang bersifat nasionalis dan anti-kolonial.
Beberapa organisasi kepanduan pribumi yang cukup terkenal diwaktu itu adalah Javaansche Padvinder Organisatie (JPO) kemudian Hizbul Wathon (HW) kemudian Jong Java Padvinderij (JJP) juga Nationale Padvinders.
Kemudian tahun 1928, terbentuklah Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI). Ini dibentuk untuk menjadi wadah kerjasama antara organisasi-organisasi kepanduan pribumi.