Sesar Semangko, Pemicu Gempa di Pulau Sumatra

Kamis 08 Aug 2024 - 20:28 WIB
Reporter : Wahyudi Ndut
Editor : Ependi

BACA JUGA:Hunian Pekerja Konstruksi Berteknologi Mobox di IKN, Efisien dan Tahan Gempa

BACA JUGA:Bengkulu Didominasi Gempa Dangkal. Ini Kata BMKG...

Gaya inilah yang menciptakan retakan memanjang sejajar batas lempeng, yang kemudian dikenal sebagai Patahan Besar Sumatra.

Geolog Katili dalam The Great Sumatran Fault menyebutkan, retakan ini terbentuk pada periode Miosen Tengah atau sekitar 13 juta tahun lampau.

Lempeng bumi di bagian barat Patahan Sumatra ini senantiasa bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 10--30 milimeter (mm) per tahun relatif terhadap bagian di timurnya.

Sebagaimana di zona subduksi, bidang Patahan Sumatra ini sampai kedalaman 10--20 km terkunci erat sehingga terjadi akumulasi tekanan.

BACA JUGA:10 Fakta Gempa Bawean 6,5 SR dan 5 Patahan Aktif di Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:Gempa Rentan Terjadi, Tak Berpotensi Tsunami

Beberapa tempat di Patahan Semangko merupakan pula zona lemah yang ditembus magma dari dalam bumi. Getaran gempa bumi bisa menyebabkan air permukaan bersentuhan dengan magma. Karena itu, pada saat gempa bumi, kerap terjadi letupan uap (letupan freatik) yang dapat diikuti munculnya gas beracun, sebagaimana terjadi di Suoh, Lampung pada 1933.

Geolog Thomas Fitch seperti dikutip dari Journal of Geophysical Research menyebutkan Sesar Besar Sumatra adalah bagian dari sistem di mana partisi regangan pertama kali dijelaskan dalam tektonik lempeng.

Konvergensi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Sunda tidak tegak lurus dengan batas lempeng di wilayah ini. Sebaliknya, kedua lempeng bergerak pada sudut miring.

Sebagian besar regangan konvergen diakomodasi oleh gerakan dorong pada batas lempeng sesar megathrust yang mendefinisikan Palung Sunda.

BACA JUGA:BREAKING NEWS : Jelang Buka Puasa, Gempa Guncang Bengkulu Utara

BACA JUGA:Ini Catatan BMKG soal Gempa 5,6 SR di Bengkulu Utara

Seorang geolog asal Aceh bernama Faizal Adriansyah mengungkapkan, semua lempeng bumi saling berhubungan satu dengan lainnya.

Setiap kali ada gerakan dari Sesar Semangko, maka akan memicu gempa di lokasi lain. Oleh karenanya, dia menyarankan kepada masyarakat yang berdiam di sekitar lokasi yang dilewati Sesar Semangko agar membiasakan diri dengan mitigasi bencana, terutama ketika gempa bumi terjadi.

Kategori :