MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Mukomuko terus memaksimalkan pengelolaan sampah rumah tangga, pasar dengan maksimal.
Hanya saja, sekarang ini masih banyak kendala, mulai dari armada angkut dan sarana prasarana penunjang yang masih butuh tambahan.
"Itu yang menjadi masalah kami. Tapi kamin besukur, karena saat ini produksi sampah rumah tangga di Mukomuko sudah mulai berkurang cukup drastis," kata Kepala DLH Mukomuko, Budi Yanto, S.Hut, M.Si.
Data DLH Kabupaten Mukomuko, empat tahun lalu, produksi sampah di 10 kecamatan kisaran 15 ton per hari.
BACA JUGA:Ruang IGD 4 Puskesmas Diperluas
BACA JUGA:Tim Dibentuk, Persoalan dr Surya Ancam Seret RSUD Mukomuko
Dan pihaknya baru bisa melayani pengolahan sampah itu di 10 kecamatan, mulai dari Pondok Suguh sampai Lubuk Pinang.
Kisaran empat tahun lalu, data DLH menunjukan, rata-rata per hari produksi sampah rumah tangga dan pasar itu sampai 15 ton.
Dan sekarang ini data tahun 2024, Dinas LH mencatat, produksi sampah di 10 kecamatan tersebut rata-rata 10 ton per hari. Jelas kondisi itu meringankan kerja petugas kebersihan Dinas LH.
"Kita bersyukur, produksi sampah di kabupaten kita, cendrung menurun. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya penurunan sampah. Masyarakat sudah banyak yang memilah sampah organik dimanfaatkan menjadi pupuk," jelasnya.
BACA JUGA:2.488 Siswa RA, MI, MTs dan MA Diusulkan Seragam Sekolah Gratis
BACA JUGA:Penyelenggaraan Ibadah Haji Sukses, Kemenag Mukomuko Gelar Syukuran
Beberapa tahun terakhir, banyak pihak termasuk Dinas LH gencar mengkampanyekan pemanfaatan sampak organik menjadi pupuk.
Pihaknya mengira, efek kampanye mulai dirasakan sekarang. Pengurangan sampah ini memang dari sampah organik.
Kemudian, nilai ekonomi sampah plastik, khususnya sampah botol plastik turut menjadi sebab turunya sampah yang dikelola oleh petugas kebersihan.