BACA JUGA:Infrastruktur Berkelanjutan, HK Berkomitmen Terapkan ESG
Posisi jongkok membantu mengoptimalkan ruang pengeluaran feses di anus sekaligus membuat otot anus dan usus besar menjadi lebih rileks. Dengan cara ini, buang air besar menjadi lebih mudah dan buang air besar bisa lebih maksimal.
Kemudian, dalam posisi duduk, otot-otot saluran cerna akan menekan rektum dan mempersempit lubang anus. Hal ini dapat mengganggu kelancaran buang air besar.
Penelitian lain menunjukkan bahwa buang air besar dengan cara jongkok di atas toilet atau dalam posisi jongkok dapat membantu menjaga feses tetap pada tempatnya, mencegah kembung, sembelit, dan wasir. Selain itu, posisi jongkok juga cocok dilakukan ibu hamil karena dapat menjaga kekuatan otot panggul.
Berdasarkan fakta di atas, penggunaan toilet jongkok untuk buang air besar lebih dianjurkan dibandingkan toilet duduk. Namun, jika Anda merasa lebih nyaman dengan dudukan toilet dan sudah terpasang di rumah, tidak perlu melepasnya.
BACA JUGA: Bank Sampah Unit Mandiri Cilacap Terbaik di Indonesia, Apa Rahasianya?
BACA JUGA:Potensi Mineral Indonesia, Kunci Sukses di Industri Kendaraan Listrik
Cukup beli bangku pendek, disebut juga bangku, untuk diletakkan di bawah kaki Anda saat buang air besar. Posisi ini mirip dengan posisi jongkok, yang akan mengendurkan otot usus dan membuat tinja lebih mudah keluar.
Melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis toilet, kini Anda dapat memilih tergantung kondisi Anda.
Terlepas dari apakah Anda menggunakan kedua jenis toilet ini, jika Anda mengalami kesulitan buang air besar atau ada darah di tinja Anda, segera dapatkan bantuan medis untuk mendapatkan perawatan.