Mereka tak saja diajari piawai menggunakan komputer dan internet tapi juga memanfaatkannya secara maksimal, seperti membuat disain, pemasaran melalui sosial media dll.
BACA JUGA:Dijuluki Motor Seribu Umat, Berikut Keunggulan Motor Honda Beat Yang Sulit Dikalahkan Kompetitor
BACA JUGA:Ngeri, Duel Maut Mirip Tragedi Carok Madura, Nyaris Terjadi di Bengkulu, Ini Pemicunya
Persertanya adalah warga Surabaya yang mau belajar digital, dari profesi pekerja informasl seperti sopir angkot, ibu rumah tangga, sampai pelajar.
Uniknya, sebagian BLC tidak membangun tempat khusus, namun memanfaatkan bangunan dekat taman-taman kota, kantor kecamatan, dan sekolah, bahkan ada BLC yang berada di rumah susun.
Surabaya si ‘kota neraka’ ini memang sudah berubah. Perubahannya tidak saja pada hal yang menyangkut fisik seperti bangunan yang menjulang dan tak ada lagi banjir, tapi juga mindset warganya untuk selalu produktif dalam berkarya.
Bagi pemerintah daerah, rahasia transformasi Surabaya ini adalah penerapan program SDGs (Sustainable Development Goals) di setiap aspeknya.
Sumber : Indonesia.go.id