"Saya sudah dapatkan video rekaman keributan yang terjadi lagi, kemarin," bebernya.
BACA JUGA:Terdata Ada 12 Klinik Aktif di Mukomuko
BACA JUGA:Birokrat Ini Tempati Kadis Dukcapil, Baru Saja Dilantik
Bupati mengharapkan agar insiden ketegangan itu tidak terulang kembali terlebih saat ini dalam suasana menghadapi tahun politik.
"Saya minta, jangan terjadi lagi baku hantam, tindakan anarkis dan sebagainya," tegas bupati.
Ketika disinggung soal kabar, dugaan adanya aktivitas perusahaan yang berupaya memanen hasil produksi buah sawit dari tanaman yang terdapat di area DAS.
Bupati kembali menegaskan bahwa tanaman atau lahan yang berada di luar HGU bukanlah milik perusahaan dan juga bukan milik desa.
BACA JUGA:Cegah Konflik Pilkada, Polres Mukomuko Bentuk Satgas Cooling System
BACA JUGA:19 KPM di Desa Tebing Kaning Terima BLT DD Bulan April, Mei dan Juni 2024
"Artinya, kembalikan lahan yang berada di luar HGU itu ke BP DAS," ujarnya.
Sekedar mengigatkan, gesekan yang melibatkan masyarakat dengan pihak perusahaan ini sudah terjadi sejak beberapa waktu terkahir bahkan sejak proses perpanjangan atau pembaharuan HGU PT Agricinal Sebelat, tahun 2020 lalu.
Ketegangan anatar perusahaan dengan sejumlah warga itu kian memanas yang menyebabkan, terjadinya insiden tertembak 2 warga di area DAS Senabah yang diduga akibat letusan senjata oknum aparat pengamanan yang bertugas di PT Agricinal Sebelat. (*)