Tak Bisa Mengandalkan Mesin Pompa, Kades: Kita Butuh Anggaran untuk Rehab Bendungan

Minggu 07 Jul 2024 - 20:51 WIB
Reporter : Sigit haryanto
Editor : Ependi

KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO -  Kades Karya Jaya, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Kabupaten Bengkulu Utara, Waskito.

Mengapresiasi dan memberikan ucapan terimakasih atas program bantuan mesin pompa air yang telah diberikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI kepada kelompok tani (Poktan) di desanya pada TA 2024 ini. 

Namun, kata Kades, bantuan mesin pompa air tersebut hanya bersifat jangka pendek dan belum dapat menjamin ketersediaan pasokan air ke areal persawahan yang ada di desanya dalam jangka panjang.

"Untuk kepentingan jangka panjang kita memiliki bendungan irigasi. Tapi sayangnya, bendungan irigasi yang ada di desa kita saat ini mengalami kerusakan yang cukup parah," ungkap Kades.

BACA JUGA:Dana Inpres, Pembangunan Jalan D7-D5 Masih Menunggu Realisasi

BACA JUGA:Hasil Verifikasi Faktual, Dukungan untuk Calon Gubernur Perseorangan Banyak TMS. Ini Alasannya...

Saat ini bendungan irigasi di desanya tersebut kata Kades, membutuhkan anggaran rehabilitasi. 

Dimana sebagian besar kondisi fisik bangunan bendungan saat ini ada yang amblas, terjadi sedimentasi yang tinggi dan tembok bangunan pada saluran primer pada irigasi banyak yang jebol alias rusak.

"Sumber air yang keluar dari pintu bendungan tidak terkendali. Sehingga mengakibatkan saluran irigasi primer menjadi rusak.Ditambah sedimentasi yang cukup tinggi membuat penampungan air di bendungan tidak maksimal," tandasnya.

Selama, ini lanjut Kades, satu-satunya sumber air yang bisa di sedot oleh petani ke areal persawahan saat musim kemarau hanya bersumber dari bendungan. 

BACA JUGA:Usulan PAW Anggota BPD Harus Melalui Tahapan Ink

BACA JUGA:Keluhan Irigasi Jebol Petani Pasar Sebelat, Solusi Alih Fungsi Jadi Alternatif Pahit

Namun, ketika nantinya masih Kades, stok air di bendungan sudah tidak mencukupi. 

Maka tidak akan ada lagi sumber air yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Selama ini kita masih bisa menyedot air karena air yang ada di bendungan masih ada. Tapi jika kedepannya sedimentasi di bendungan semakin tinggi, maka tidak akan ada lagi air yang bisa kita alirkan ke sawah. Untuk itu, kami mendesak kepada pemerintah khususnya pihak Balai dan Kementerian PUPR bisa mengalokasikan anggaran khusus untuk merehabilitasi bendungan di desa kami ini," pintanya.

Kategori :