RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Marak terjadi anjing liar saat ini, mengancam penyebaran dan bahaya rabies, khususnya ketika Hewan Penular Rabies (HPR) itu menggigit manusia.
Untuk diketahui, Hewan Pembawa Rabies itu meliputi anjing, kucing hingga monyet. Keluhan yang paling sering terdengar saat ini adalah maraknya anjing liar yang muncul di sekitaran permukiman warga.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikulturan dan Peternakan (DPTHP) Bengkulu Utara, Abdul Hadi, melalui Sekretaris, Juita Abadi, mengatakan kalau daerah sudah menindaklanjuti situasi ini dengan merilis surat imbauan yang disebar kepada seluruh camat, lurah, kades untuk juga dapat tersampaikan pula kepada para pemilik HPR.
"Surat imbauan itu diterbitkan pada 7 Juni lalu," ujar Juita, lewat sambungan telpon, Sabtu, 6 Juli 2024.
BACA JUGA:Juni-Juli, Puluhan Orang Digigit Anjing
BACA JUGA:Jajaran Kemenag Diminta Pantau Deradikalisasi Jamaah Islamiah
Juita menjelaskan, surat tersebut mengantisipasi penyebaran dan bahaya virus rabies yang bisa menjangkit manusia akibat gigitan HPR seperti anjing, kucing hingga monyet.
"Dalam surat tersebut, dijelaskan bagaimana menyikapi ketika terjadi gigitan oleh HPR terhadap manusia," jelasnya.
Lebih jauh, obyek surat resmi daerah ini, sekaligus menegasi kepada pemilik HPR yakni anjing, kucing hingga monyet untuk tertib melakukan vaksinasi, memberikan makan dan minum yang cukup serta tidak melepasliarkan hewan peliharaannya itu dengan mengandangkan atau mengikatnya, agar tidak berkeliaran.
"Apalagi pemilik hewan tidak mengindahkannya, maka konsekwensi sesuai regulasi akan dikenakan kepada pemilik hewan, ketika peliharannya itu menggigit manusia," tegasnya.
BACA JUGA:Operasi Densus 88 Anti Teror : Pentolan JI, Nyatakan Sikap Membubarkan Diri
BACA JUGA:Tidak Ramah Lingkungan, PLN Rencanakan Ganti Penyulang Diesel
Keresahan di masyarakat saat ini salah satunya adanya keberadaan sekawanan anjing yang berkeliaran.
Bahkan, kemunculan sekawanan anjing saat malam hari membuat resah. Sepertinya, saat ini memasuki musim kawin hewan-hewan yang dikenal memiliki prilaku doyan gonta ganti pasangan ini.
Tak hanya itu saja, kemunculannya di sekitaran perumahan penduduk, pada malam hari seperti tengah berseteru antar sesamanya serta menyebabkan gongongan yang saling sesautan, sangat mengganggu telinga bagi orang yang tengah beristirahat.