Seperti daging ayam, telur, cabai, dan lain sebagainya. Hal itu juga disebabkan karena pasokan sejumlah bahan pangan dari daerah ini tidak mencukupi untuk kebutuhan konsumsi bagi masyarakat.
BACA JUGA:3 Warga Mukomuko Digigit Anjing, 2 Korban Positif Rabies
BACA JUGA:DPMD Matangkan Persiapan Perpanjangan Jabatan Kades 8 Tahun dan PAW Kades
Dan untuk lebih memaksimalkan pasokan sejumlah bahan pangan sebagai antisipasi terjadinya lonjakan harga.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko mengambil inisiatif menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Solok dan Payakumbuh.
"Pemerintah Kabupaten Solok, dan Kabupaten Lima Puluh Kota sudah menjalin kerjasama dengan kita. Dengan kerjasama ini nanti, kebutuhan pangan bagi masyarakat tercukupi. Sehingga tidak sampai terjadi lonjakan harga kebutuhan pangan di daerah ini," harapnya.
Saat disinggung soal dukungan abggaran untuk kegiatan pasar sebagai upaya mengendalikan inflasi daerah. Sekda kembali menjelaskan.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Segera Bentuk Tim Pemantauan Pilkada 2024
BACA JUGA:Pilbup Mukomuko Peluang Diikuti Tiga Paslon
Mengenai anggaran untuk menekan angka inflasi daerah bisa menggunakan dana biaya tak terduga (BTT). Penggunaan dana itu sebagai upaya pelayanan dasar masyarakat sesuai peruntukan dana BTT.
"Kalau sifatnya sudah emergency, bisa gunakan dana itu untuk menggelar pasar murah sebagai upaya menekan angka inflasi daerah," pungkasnya. (*)