RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang dapat mempengaruhi emosi, pemikiran, dan perilaku pasien. Orang yang mengalami depresi menjadi kurang antusias menjalani hidupnya, selalu sedih, putus asa, bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Penyakit depresi sering dianggap sepele, padahal depresi berbeda dengan perasaan sedih pada umumnya.
Rasa sedih biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Namun, depresi bisa terjadi berminggu-minggu dan memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental. Tanda-tanda depresi bisa ditebak dari gaya atau pola hidupnya orang tersebut yang cenderung menjadi pemurung.
Selain berdampak buruk pada masalah kesehatan mental, depresi juga berdampak pada kesehatan fisik penderitanya. Dampak negatifnya bisa berkisar dari masalah pencernaan hingga penyakit jantung. Jadi,pada intinya penyakit depresi jangan dianggap sepele untuk kesehatan.
BACA JUGA:Tidak Ramah Lingkungan, PLN Rencanakan Ganti Penyulang Diesel
BACA JUGA:Pemkab Rancang Gelar Pilkades Antar Waktu di Desa Tirta Makmur dan Tanah Rekah
Dampak negatif depresi terhadap penderitanya sangat besar. Tidak hanya merugikan secara mental, kondisi mental ini juga bisa menimbulkan keluhan fisik.
Nah, berikut ini beberapa dampak penyakit depresi jika yang akan muncul jika tidak cepat-cepat diobati.
1. Masalah jantung
Hormon stres yang dikeluarkan oleh orang yang mengalami depresi dapat menyebabkan jantung berdetak semakin cepat. Jika kondisi ini dibiarkan dalam jangka waktu lama, maka akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Salah satunya adalah penyakit arteri koroner yang dapat mengancam nyawa.
2. Gangguan otak
Beberapa bagian otak, termasuk hipokampus dan korteks prefrontal, dapat menyusut akibat depresi. Akibat menyusutnya bagian otak ini, kemampuan mengingat, menyimpan ingatan, mengambil keputusan, dan memproses emosi pun menurun.
BACA JUGA:Dinas Damkar Butuh Tenaga Penjinak Binatang Berbisa
BACA JUGA:Sinergi untuk Kemajuan Ekonomi Daerah
Selain itu, depresi juga dapat menyebabkan bagian otak yang disebut amigdala bekerja terlalu keras. Perubahan pada amigdala ini memengaruhi pola tidur dan fungsi penderita depresi. Nah, gangguan tidur seperti insomnia pada penderita depresi juga bisa memicu masalah kesehatan lainnya.