Kalau dianalogikan, listrik di daerah ini seperti seseorang yang memiliki tingkat birahi tinggi, namun kemampuan yang sudah tidak seimbang lagi. Begitulah kondisi energi listrik saat ini di Bengkulu Utara.
Dalam wawancara sebelumnya, ULP Arga Makmur menyampaikan, secara kumulatif, total kebutunan listrik di daerah ini, yang meliputi Kota Arga Makmur sebagai pusat pemerintahan, bisa mencapai 20 hingga 22 KV.
Lonjakan kebutuhan arus listrik itu, diterangkan Fahmi Romadona, saat masih menjadi Manager ULP Arga Makmur, terjadi rerata sejak petang hingga malam hari.
Khusus Kota Arga Makmur saja, kata dia, kebutuhannya bisa mencapai 3,5 MW pada malam harinya. Itu setara 2/3 dari total kemampuan atau kapasitas PLTD Kota Bani yakni 5 Mega Watt atau MW.
BACA JUGA:Pemkab Rancang Gelar Pilkades Antar Waktu di Desa Tirta Makmur dan Tanah Rekah
BACA JUGA:Dinas Damkar Butuh Tenaga Penjinak Binatang Berbisa
Dengan jumlah pelanggan total mencapai 86 ribu, pengoperasian GI Arga Makmur nantinya akan menjadi sangat strategis dalam menopang kebutuhan listrik di daerah.
Adapun total panjang jaringan transmisi listrik PLN di kabupaten ini mencapai 1.050 Kilo Meter Sirkuit atau KMS.
Untuk diketahui, penjualan listrik via PLN Arga Makmur saat ini setidaknya saban bulannya mencapai Rp 10 miliar.
Rerata, tertib pembayaran total pelanggaan yang berhasil dihimpun satker pelayanan pelanggan ini di angka Rp 9,8 miliaran.
Penelusuran RU yang turut diamini manajemen PLN, meski diklaim menurun, tingkat tunggakan listrik di daerah ini saban bulannya bisa menembus Rp 300 hingga 400-an juta.
BACA JUGA:Sebuah Tradisi yang Patut di Apresiasi, Takir Plontang Kearifan Lokal yang Akan Terus Lestari
BACA JUGA:Sinergi untuk Kemajuan Ekonomi Daerah
Dari sisi angka, memang mengalami penurunan nominal. Ketimbang angka tunggakan sebelumnya yang bisa mencapai 700-an juta perbulannya.
Kendala prinsip keandalan listrik di daerah, tidak hanya dihadapkan dengan pasokan arus. Lepas dari persoalan yang saat relatif masih teratasi.
Pengendalian tanam tumbuh di sekitar jaringan listrik, kini tengah menjadi persoalan prinsip bagi PLN. Persoalan itu pun, agaknya perlu menjadi cermatan daerah pula.