Kekompakan Rakyat, Gagalkan Kudeta Militer di Bolivia

Minggu 30 Jun 2024 - 10:26 WIB
Reporter : Eri Helmian
Editor : Ependi

Zaniga mengaku pihaknya akan mengembalikan demokrasi yang sejati, menjamin masa depan anak anak Bolivia serta menolak negaranya dikuasai oleh segelintir orang selama puluhan tahun. 

BACA JUGA:Mengapa Jumlah Perokok Remaja di Indonesia Terus Bertambah?

BACA JUGA:GUNUNG YANG TAK BERPUNCAK

Pada saat melakukan wawancara dengan beberapa media, Jendral Juan Jose Zaniga mendadak ditangkap oleh beberapa orang aparat dan dipaksa masuk ke dalam sebuah mobil. 

Sebelum ditangkap, jenderal yang telah dipecat dari jabatan panglima militer pada satu hari sebelumnya, sempat memasuki istana kepresidenan bersama pasukannya, namun dirinya tiba tiba ke luar lagi untuk melakukan wawancara dengan awak media.

Dengan ditangkapnya Juan Jose Zaniga, maka kudeta dinyatakan gagal. 

Seluruh pasukan dan kendaraan militer ditarik mundur dari jalanan Bolivia.

BACA JUGA:Museum Unik di Sekitar Danau Toba

BACA JUGA:Pilgub Bengkulu, Helmi-Mi'an Berpasangan

Presiden Bolivia, Luis Arce, di hadapan ribuan pendukungnya mengatakan aksi kudeta merupakan kejahatan dalam sebuah negara yang menginginkan demokrasi. 

Ditegaskannya, aksi kudeta tersebut merupakan bentuk pemberontakan bersenjata yang melanggar hukum dan konstitusi.

Untuk diketahui, kegaduhan politik di Bolivia diawali dengan ambisi berkuasa mantan Presiden Bolivia, Evo Morales yang ingin kembali berkuasa untuk masa jabatan ke-4 pada Tahun 2019 lalu. 

Keinginan Evo Morales pada Tahun 2019 itu harus terkubur akibat aksi protes berdarah menentang pemilu curang, protes itu memaksa Moralles harus mundur dan meninggalkan Bolivia.

BACA JUGA:Bacalon Independen TMS, Mulai Rembuk Jalur PTUN

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Segera Bangun Gedung MPP, Disiapkan Rp3,5 Miliar

Evo Morales kembali ke Bolivia pada Tahun 2020 setelah Luis Arce memenangkan pemilihan presiden. 

Kategori :

Terkait