Cita cita mendirikan Israel Raya adalah impian zionis berdasarkan Kitab Suci yang mereka yakini.
BACA JUGA:Berobat Pakai BPJS, Pelayanan Kesehatan Harusnya Makin Mudah
BACA JUGA:Menjaga Kelestarian Air Ala Kearifan Lokal Kendal
Mereka menganggap bahwa Tuhan telah menjanjikan tanah khusus buat mereka, yaitu membentang dari sungai Nil hingga sungai Eufrat, dari laut Mediterania hingga Arab Saudi.
Meski sebagai sesuatu yang sangat layak disebut "mabok agama" tapi itulah paham zionis.
Mereka akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, menghancurkan pemukiman, mengusir paksa dengan dalih agama, tanpa memperdulikan tentang kehidupan orang lain.
Jika ada yang mengkritik kebiadaban mereka, zionis langsung akan menuduh Si-pengkritik sebagai anti Semitisme.
BACA JUGA:4.000 Kendaraan Ditargetkan Manfaatkan Program Pemutihan Pajak
BACA JUGA:Wacanakan Pengadaan Peralatan Uji Emisi Kendaraan
Walau orang yang mengkritik itu tak tahu siapa itu Si-Semit dan tak tahu asal usul Israel karena Si-pengkritik murni mengkritisi perbuatan tidak manusiawi mereka.
Selain menuduh orang sebagai anti Semit, ciri khas zionis Israel lainnya adalah mengaku sebagai korban alias playing victim.
Israel akan langsung membuat pernyataan seolah-olah mereka adalah pihak yang paling teraniaya di dunia.
Israel Raya yang dianggap merupakan tanah perjanjian, telah menjadi dambaan dan ambisi zionis sejak lama dan akan terus mereka upayakan dengan mengatasnamakan Agama, Kitab Suci dan Tuhan.
BACA JUGA:Bisik-Bisik Soal Motor Dinas Kades, Kapan Dibagikan?
BACA JUGA:Pasca Audiensi, Masyarakat Datangi Galian C di Desa Air Berau
Mereka sebut itu sebagai tanah perjanjian Tuhan, walau di alam nyata, sebenarnya yang menjanjikan tanah itu kepada zionis adalah Earl of Balfour dari Inggris, bukan Tuhan.