Dokter spesialis saraf ini menjelaskan, mengutip data Kemenkes, sekitar 63,7 persen penyintas stroke dalam jangka panjang tidak bisa hidup secara mandiri.
BACA JUGA:Menjaga Kelestarian Air Ala Kearifan Lokal Kendal
BACA JUGA:4.000 Kendaraan Ditargetkan Manfaatkan Program Pemutihan Pajak
Sebab, ketika terjadi serangan stroke yang terjadi dalam satu detik saja dapat mengakibatkan kerusakan pada 32.000 sel neuron atau saraf.
Hal itu kemudian diikuti oleh kerusakan pada 230 juta hubungan antarneuron dan sel lain yaitu synapses dan menyebabkan penderitanya 8,7 jam lebih tua dari usia sebenarnya.
Ketika stroke tidak ditata laksana dengan baik, terdapat kerusakan 1,2 miliar sel neuron dan 8,3 triliun synapses.
Penderitanya dapat mengalami penuaan dini yakni 36 tahun lebih tua dari umur sebenarnya.
BACA JUGA:Wacanakan Pengadaan Peralatan Uji Emisi Kendaraan
BACA JUGA:Bisik-Bisik Soal Motor Dinas Kades, Kapan Dibagikan?
Demi menjaga “kebugaran” otak agar tidak berdampak kepada penyakit-penyakit seperti di atas, disarankan agar banyak mengonsumsi nutrisi yang mengandung karbohidrat dalam bentuk glukosa yang terdapat pada oat, terigu, beras, sagu, kentang, dan jagung. Selanjutnya adalah protein, vitamin, asam folat, dan mineral.
Hal lain yang dapat dilakukan agar otak tetap sehat dan terhindar dari stroke atau berkurangnya fungsi otak adalah membiasakan sarapan sebelum beraktivitas dan menghindari atau berhenti merokok. Selain itu mampu mengelola stres dengan baik dan menghindari panas tinggi.
Sedangkan praktisi yoga Ineke Machdi dalam "Jejak Sang Napas" mengungkapkan, berlatih olah napas secara teratur dengan teknik yogic breath mampu menjaga asupan oksigen secara penuh ke otak. Sehingga, membuat tubuh manusia dalam kondisi bugar dengan saturasi yang terjaga baik.
Tiara Anindhita, neurolog dari Rumah Sakit Universitas Indonesia menjelaskan, sakit kepala berkepanjangan disertai masalah pada penglihatan dan sering kehilangan kesadaran menjadi salah satu gejala awal adanya masalah pada kesehatan otak. Tindakan yang mesti dilakukan adalah dengan memeriksakan diri ke dokter.
BACA JUGA:Pasca Audiensi, Masyarakat Datangi Galian C di Desa Air Berau
BACA JUGA:Bagaimana Nasib Program Seragam Sekolah Gratis?
Atau dirujuk ke fasilitas kesehatan dengan layanan khusus neurologi. Kemenkes sendiri memiliki fasilitas kesehatan khusus penanganan saraf yang berada di Jakarta Timur. Namanya Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. Mahar Mardjono yang berlokasi di Jl. M.T Haryono kavling 11, Kelurahan Cawang, Kecamatan Jatinegara.