Pertumbuhan Transaksi Digital di Indonesia Kian Signifikan

Kamis 20 Jun 2024 - 18:25 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi

Sejak Bank Indonesia pertama kali meluncurkan QRIS pada 17 Agustus 2019, proses transaksi dengan alat pembayaran jenis semakin meluas, mudah dan efektif.

BACA JUGA:Nilai Ekspor Impor Indonesia Turun

BACA JUGA:Upaya Negeri Menggali Serta Mengembangkan Potensi Energi Unggulan Dunia

Bahkan, di fasilitas ibadah seperti masjid, fasilitas QRIS pun kini disediakan. Artinya, jemaah masjid bila mau beramal tidak perlu menggunakan uang cash, cukup tempelkan gadget-nya ke tanda QRIS, tulis nominal yang mau disumbangkan, maka tertunaikanlah sudah niat untuk beramal ke masjid tersebut.

Tidak dipungkiri, fasilitas QRIS kini cukup mudah ditemukan di mana-mana. Wajar bila BI berani memasang target pengguna alat pembayaran itu cukup tinggi.

Di 2024, pengguna QRIS bisa mencapai 55 juta pengguna. Dari sisi volume transaksinya, BI menargetkan bisa mencapai 2,5 transaksi pada 2024.

 

Perluasan Ekosistem

Berkaitan dengan perkembangan QRIS, Gubernur BI Perry Warjiyo menilai, tren digitalisasi terus berkembang pesat didukung dengan perluasan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang semakin inklusif.

BACA JUGA:Indonesia Akselerasi Perdagangan Karbon

BACA JUGA: Mendorong Penguatan Produksi Gas Nasional, Peran Vital Gas Industri

Dalam rangka itu, Bank Indonesia terus mengakselerasi kebijakan digitalisasi sistem pembayaran untuk pembentukan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien, serta untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Bagaimana perkembangan transaksi digital QRIS saat ini? BI mencatat, nominal transaksi digital melalui QRIS mengalami pertumbuhan hingga 194,06 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada April 2024. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo tidak secara spesifik menyebutkan nominal transaksi yang telah terjadi, melainkan pertumbuhan ini seiring dengan jumlah pengguna dan merchant yang juga meningkat. 

“Nominal transaksi QRIS tumbuh 194,06 persen yoy, dengan jumlah pengguna mencapai 48,90 juta dan jumlah merchant 31,86 juta,” ungkapnya dalam konferensi pers. 

BACA JUGA:Menembus Batas Pasar Produk Tekstil

Kategori :