Kemudian ada produk Calata Herbal Gel, merupakan produk yang berasal dari tanaman herbal sebagai obat anti jamur akibat infeksi candida albicans.
Produk ini mengandung ekstrak cassia alata yang dapat dioleskan pada area yang terdapat jamur seperti rongga mulut dan area sensitif.
Setelah itu, ada suplemen kesehatan mengandung DFA III untuk membantu penyerapan kalsium pada tulang, sehingga dapat mengurangi keropos tulang dan gigi tanggal pada usia tua.
BACA JUGA:Mesin Utama Pengerek Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
BACA JUGA:16 PSN Baru Dibangun tanpa Membebani Keuangan Negara
Produk tersebut tersedia dalam bentuk serbuk yang bisa dikonsumsi secara langsung atau dikombinasikan dengan produk berbahan susu. Produk Calata Herbal Gel dan suplemen masih mencari mitra yang cocok.
Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kimia BRIN Egi Agustian turut memaparkan produk hasil riset dan inovasi dengan kategori kosmetik dan bahan baku kosmetik.
Terdapat enam produk yang telah dihasilkan dari PR Kimia, diantaranya antiselulit dari ekstrak pegagan dan jahe.
Ekstrak pegagan jahe berfungsi untuk mengatasi dan menyamarkan selulit dan stretchmark, mengurangi kekasaran kulit, menurunkan kedalaman kerut serta meningkatkan kelembaban.
BACA JUGA:Nilai Ekspor Impor Indonesia Turun
BACA JUGA:Upaya Negeri Menggali Serta Mengembangkan Potensi Energi Unggulan Dunia
Status kemitraannya adalah PT Nano Herbaltama Internasional.
Egi juga menyebutkan produk antiaging (mencegah penuaan) dari ekstrak kulit manggis, pegagan, ketimun dan tomat.
Bahan-bahan tersebut mengandung antioksidan, vitamin C dan vitamin A yang bermanfaat mengurangi tanda-tanda penuaan dini. Namun status kemitraannya produk ini juga belum ada.
Turut hadir perwakilan dari PT Sarana Jakarta Ventura (PT SJV) Gio Novran yang menerangkan bahwa perusahaannya merupakan perusahaan modal ventura yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). PT SJV bergerak untuk penyaluran dana kepada perusahaan perintis (startup).
BACA JUGA:Indonesia Akselerasi Perdagangan Karbon