Tahukah kamu, kalau pasokan air tawar di bumi ini, begitu sedikit secara persentase. Total seluruh air yang mendominasi tutupan bumi sebanyak 72 persen permukaan bumi, sebanyak 97 persennya adalah air asin atau laut.
BACA JUGA:Resmikan 2 Pasar, Ketesedian Kebutuhan Aman dan Harga Stabil
BACA JUGA:Ini Motor Alih Fungsi Lahan Pertanian yang Sulit Dihalau
Itu artinya, air tawar baik yang berada di atas permukaan hingga yang berada di bawah tanah, jumlah seluruhnya hanya 3 persen.
Data tersebut, tentunya berdasarkan studi klinis. Karenanya, informasi ini pun disampaikan pula oleh lembaga resmi pemerintah. Salah satunya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.
Namun sebagai mahluk yang berkeyakinan pada Tuhan, kemajuan peradaban ilmu, terus kian meneguhkan akan sebuah janji yakni kiamat atau akhir dari segala kehidupan di muka bumi ini.
Sebagai tempat yang diciptakan oleh sebuah zat yang paling awal, manusia bertuhan sangat meyakini adanya hari akhir.
BACA JUGA:Mukomuko Perjuangkan Bantuan Stimulan Perbaikan Rumah Korban Bencana Alam
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Mukomuko Kirim Ribuan Hewan Kurban ke Luar Daerah
Pula sebagai mahluk bertuhan, hendaknya senantiasa menjaga apa yang ada di muka bumi ini secara baik dan bijak serta bertanggungjawab.
Seperti menggunakan air sehari-hari. Apalagi, setelah mengetahui bahwa studi keilmuan telah mengungkap adanya keterbatasan air dunia, khususnya air tawar.
Prilaku tak bijak terhadap air, bukan tidak mungkin akan membawa prahara krisis air berkepanjangan yang akan memicu persoalan lintas dimensi.
Masih dalam laporan itu, turut pula dijelaskan, bahwa dari total 3 persen air yang berada di muka bumi saat ini.
BACA JUGA:Mukomuko Bakal Sembelih 1.014 Ekor Hewan Kurban
BACA JUGA:Kans Mutasi Besar-Besaran di Daerah Usai Pilkada
Hanya 1 persen, air yang keberadaannya di permukaan. Air permukaan itu bisa dilihat dari sungai, danau, sumur, waduk hingga air hujan yang sesungguhnya sebuah rahmat.