Dengan pengobatan jentik nyamuk dengan kulit jengkol, air tidak tercemar dan lingkungan juga lebih sehat.
2. Penyembuhan Luka Pasca Cabut Gigi
Manfaat kulit jengkol yang ketiga adalah membantu dalam penyembuhan pasca cabut gigi.
Untuk mendapatkan manfaat kulit jengkol tersebut, dilakukan percobaan pada kelinci percobaan dengan memberikan ekstrak kulit jengkol pada kelinci percobaan setelah giginya dicabut.
BACA JUGA:Hari KPN, Momentum Evaluasi Hasil Pertanian di Bengkulu
BACA JUGA:Ini Pendapat Gubernur Bengkulu Terhadap 2 Raperda
Hasilnya, senyawa kimia pada kulit jengkol yaitu flavonoid dan alkaloid dapat membantu meningkatkan aktivitas sel fibroblas untuk mempercepat regenerasi serta mengembalikan kelangsungan dan fungsi jaringan pasca pencabutan gigi.
3. Mengatasi Ketombe
Jika Anda mempunyai masalah kulit kepala, kulit kayu jengkol bisa menjadi obat alami yang baik. Protein, kalsium, fosfor, vitamin A dan B1, sapoin, tanin steroid, dan likosida dikatakan dapat membantu menghilangkan ketombe.
Kandungan jengkol juga sudah teruji efektif menghilangkan ketombe. Dikombinasi dengan tanaman opium polifenol, kulit kayu jengkol mampu memaksimalkan zat yang dikandungnya untuk digunakan sebagai obat kesehatan kulit kepala hingga mencegah masalah ketombe.
Selain itu, kulit jengkol dan kapuk juga mengandung saponin dan flavonoid yang dipercaya mampu melawan bakteri penyebab ketombe.
BACA JUGA:Sudahkah Anda Berwisata Ke Maladewa? Negara Paling Indah di Dunia, 100℅ Penduduknya Beragama Islam
BACA JUGA:Dukung Pencegahan Penyakit, Pemdes Sendang Mulyo Gelar Penyuluhan Kesehatan
4. Anti Bakteri Yang Efektif
Telah disebutkan sebelumnya bahwa kulit jengkol bermanfaat melawan bakteri kulit kepala. Ya, kulit jengkol dipercaya mengandung senyawa antibakteri yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri.
Fraksi etil asetat pada kulit jengkol mempunyai sifat antibakteri yang mampu membunuh pertumbuhan bakteri seperti Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus subtilis. Kulit jengkol membantu menjaga tingkat normal kedua bakteri tersebut agar tidak terlalu banyak di dalam tubuh.