Untuk itu pihaknya memastikan, tahun 2024 tidak ada penerimaan atau rekrutmen tenaga medis dan paramedis baru untuk RS Pratama Sehingga untuk operasional rumah sakit itu tidak ada rekrutmen baru.
BACA JUGA:Bangun PLTD RS Pratama Diusulkan Rp800juta
BACA JUGA:Capaian Fisik Proyek RS Pratama 97 Persen
"Sementara ini kita me-realokasi sumber daya manusia yang ada di beberapa fasilitas kesehatan, misalnya yang ada di Puskesmas Air Rami dan Puskesmas Ipuh," ungkapnya.
Untuk merealokasi, tentu sesuai kebutuhan standar yang dibutuhkan saat ini yaitu kurang lebih sebanyak 50 tenaga untuk tenaga dari mulai dokter, medis, paramedis, administrasi, dan penunjang tata usaha.
Diakuinya untuk sementara, rumah sakit itu beroperasi seadanya dulu. Yang penting organisasi perangkat daerah terbentuk, didaftarkan, dapat izin operasional.
"Sambil jalan ada evaluasi dianalisis kembali kebutuhan tenaga, dianalisis kebutuhan sarana dan prasarana," terangnya.
BACA JUGA: Belum Tuntas, Kontraktor RS Pratama Diberi Kesempatan Kedua
BACA JUGA:Kejar Deadline, Progres RS Pratama Ipuh 95 Persen
Lalu untuk memenuhi kebutuhan tenaga rumah sakit, untuk tenaga medis dan paramedis yang ada di dua puskesmas mencukupi dengan total Puskesmas Ipuh sekarang ini sampai sekitar 100 orang lebih, tetapi untuk realokasi ke situ semua tidak mungkin.
Dan untuk mengatur pembagian tenaga dari puskesmas ke rumah sakit, kebijakan analisis kebutuhan SDM kesehatan ke Sekretariat Dinkes dan rencana kebutuhan SDM kesehatan, untuk eksekusi di Kasubag Kepegawaian.
"Sedangkan untuk gaji karyawan, pembiayaan di bawah Dinas Kesehatan pada tahun pertama sambil menunggu operasional setelah terbentuk UPT atau BLUD," pungkasnya. (*)