Nurdiana menyampaikan, pasar murah untuk menekan inflasi di daerah ini harus segera digelar.
BACA JUGA:NPHD Dana Pengamanan Pilkada Sudah Diteken Bupati
BACA JUGA:Momen HKN Ke-116, Bupati Ajak Masyarakat Wujudkan Indonesia Emas
Jika tidak, sangat dikhawatirkan harga kebutuhan pangan bagi masyarakat akan terus meroket.
Sebab dari hasil monitoring harga pangan di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kabupaten Mukomuko.
Hampir seluruh harga kebutuhan pangan naik. Seperti gula putih, bawang merah, cabai, beras, dan yang lainnya.
"Contoh kecil harga bawang merah. Biasanya paling diharga Rp30 ribu, dan sekarang mencapai Rp50 ribu per kilo. Begitu juga dengan cabai, biasanya diharga Rp25-40 ribu per kilo. Sekarang sudah mencapai Rp75 ribu per kilo, dan harga yang lainnya," katanya.
BACA JUGA:Pelamar CPNS dan PPPK Formasi Guru Harus Miliki Sertifikat PPG
BACA JUGA: Petani di Irigasi Manjunto Kanan Kompak Tanam Palawija
Selain menggelar pasar murah, pihaknya juga meminta kepada seluruh organisasi perangkat daerah agar ikut serta berperan aktif untuk menekan terjadinya inflasi.
Seperti Dinas ketahanan pangan rutin memasuk beras SPHP ke warung-warung, dinas pertanian menggiatkan warga menanam cabai dan bawang meski di polibek, dan yang lainnya.
"Jika ini kita sama-sama gerakkan. Mudah-mudahan saja, naiknya harga pangan di daerah ini bisa kita kendalikan dengan baik. Sedangkan untuk lokasi pasar murah nanti, paling bisa hanya tiga kecamatan. Namun kecamatan mana saja, kami belum dapat kepastiannya," pungkasnya. (*)