rencana perjalanan haji 1445 Hijriyah/2024 masehi, kelompok terbang atau kloter pertama akan diberangkatkan pada 12 Mei 2024.
Woro-woro Kementerian Agama (Kemenag) itu, memproyeksikan ketibaan jamaah haji gelombang dua di tanah air pada 22 Juli 2024 atau 16 Muharram 1446.
Upaya lainnya, terus dia, juga dilakukan dengan mencermati kasuistik-kasuistik yang terjadi pada musim haji lalu.
Salah satunya, jamaah haji dari daerah ini yang sempat tersesat sampai dengan pengaruh komorbidis, sehingga tak dapat tertolong saat dilakukan tindakan medis dan meninggal dunia di tanah suci.
BACA JUGA:Yusril Mundur dari Ketua Umum Partai Bulan Bintang
BACA JUGA:Temukan Alat Bukti, Jaksa Segera Naikkan Perkara 20 Persen Ke Penyidikan
Penguatan kapasitas calon jamaah haji selanjutnya, kata dia, adalah pemahaman akan rukun haji.
Pemahaman ini, terus dia lagi yang turut menjadi penekanan dalam manasik, adalah terkait dengan teknis pelaksanaan.
Tak jarang, pemahaman yang salah kaprah di masyarakat, sehingga menciptakan mis informasi ketika berada di tanah suci, menyebabkan persoalan prinsip bagi jamaah itu sendiri.
"Contoh, ketika Tawaf di Mekkah. Secara rukun, adalah mengelilingi kabah sebanyak 7 kali. Dan tidak wajib memegang kabah atau hajar aswad," ungkapnya.
BACA JUGA:Menanam Jagung di Area Persawahan, Mudah dan Berbiaya Murah
BACA JUGA:6 Ruko Terbakar Ditaksir Kerugian Tembus Lebih Rp 1 Miliar
Karenanya, selain juga perlu menjadi cermatan panitia sejak di tingkatan manasik.
Partisipasi keluarga, khususnya bagi mereka yang telah berusia lanjut, untuk memberikan pemahaman, sangatlah penting.
"Bisa jadi, karena faktor usia, menyebabkan informasi atau materi yang diberikan kepada calon jamaah menjadi kurang maksimal. Tentunya ini lumrah," katanya.
"Lewat mitigasi inilah, bagian dari upaya Kemenag untuk memaksimalkan penyelenggaraan musim haji setiap tahunnya," pungkas Nopian. (*)