Hitung-hitungan perbandingan penghasilan antara Aren dengan tanaman lain, membuat keberadaan pohon Aren semakin berkurang dari waktu ke waktu.
BACA JUGA:Warga Temukan Satu Ma**t Mengapung di Sungai Lunang
BACA JUGA:Jumat Besok Pejabat 4 OPD Dipanggil Jaksa, Pejabat Lain Tunggu Giliran
Faktor kedua yang mempengaruhi kelangkaan gula Aren yaitu sulitnya menjangkau lokasi pohon Aren yang masih tersisa.
Sedikit sisa pohon yang masuk ke dalam suku Arenga Pinnata ini, biasanya berlokasi di lereng lereng curam atau jurang.
Kondisi ini semakin mempersulit pengambilan air Nira yang memang sudah sulit, karena harus memanjat pohon Enau.
Kesulitan yang mau tak mau membuat para pembuat gula Aren bertambah enggan untuk terus melakoni pekerjaan ini.
BACA JUGA:Manfaat Bunga Matahari Yang Jarang Diketahui Bagi Kesehatan Tubuh
Penyebab ketiga yakni faktor cuaca. Keadaan cuaca yang tidak menentu sangat mempengaruhi hasil dari menyadap Nira.
Pada musim kemarau, ada kemudahan pada proses pemanjatan, tapi kendala pembuatan gula Aren pada musim kemarau terjadi pada sedikitnya air Nira yang diperoleh.
Sementara pada musim penghujan, ada beberapa kesulitan yang dialami, yaitu licinnya memanjat tangga dari batang Bambu, kesulitan memukul Manggar dan membuat penutup agar Nira tidak tercampur air hujan.
Fakta dari keadaan di atas, mau tak mau membuat para pembuat gula Aren banyak yang undur diri.
BACA JUGA:Bismillah...17 Mei, Kloter 6 Jamaah Calon Haji Bengkulu Utara Diberangkatkan Dari Arga Makmur
BACA JUGA:Industri Indonesia Melaju di Tengah Konflik Global
Sehingga kelangkaan gula Aren makin sering terjadi.