Ayok mas, kita makan dulu ajak Fajri kepada radarutara.bacakoran.co sambil bercerita tentang lontong tunjang.
BACA JUGA:Jika Merasakan Gejala Ini, Berarti Tie Rod & Ball Joint Mobil Anda Oblak
BACA JUGA:Kenduri Atau Kenduren, Kearifan Lokal yang Masih Lestari, Hanya Beda Cara Dalam Generasi
"Kuliner ini tidak bisa kita temukan setiap hari mas," kata dia.
"Kalau di warung yang menjadi langgananku ini, hanya hari Rabu, Jumat dan Minggu kita bisa menyantap lontong tunjang.
Itupun paling hanya sampai jam 9 atau 10 pagi, jika lebih dari sudah habis."
"Padahal ini hanya sarapan lontong biasa mas, hanya ditambahi tunjang (masakan kaki sapi) namun ini membuat saya ketagihan setelah menyantapnya," aku Fajri dalam cerita.
BACA JUGA:Perekonomian Indonesia Kuat, Didukung Terjaganya Stabilitas Sistem Keuangan
BACA JUGA:Dana APBN Dikucurkan Untuk Pembangunan Embung di Lahan Hibah Agricinal Sebelat
Pengamatan radarutara.bacakoran.co, selain lontong tunjang, warung tersebut juga menyediakan sarapan nasi uduk dan lontong biasa.
Aktifitas pagi yang cukup padat dan ramai membuat suasana warung di pinggiran jalan tersebut menjadi bergairah dengan keluar masuknya para pengunjung dan pelanggan setianya.
Ada yang membelikan bekal untuk anak sekolah, ada juga yang sengaja sarapan sebelum memulai aktifitasnya.
Dan ini hanya salah satu dari sekian banyak tempat sarapan yang ada di Kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Lagi, HM. Saleh Daftar ke Partai NasDem
BACA JUGA: Listrik Byar Pet Menahun, Camat Minta Gardu Induk Arga Makmur Difungsikan
Ketika anda berkunjung ke Kota Arga Makmur, tak ada salahnya mencoba menikmati kuliner yang ada dalam kota yang terkenal dengan salah satu desa miniaturnya Indonesia yakni Rama Agung.