"Tidak terkecuali bagi masyarakat. Makanya sejak awal untuk menekan stunting, kita membutuhkan kolaborasi dengan sejumlah pihak, seperti halnya NGO (Non Government Organization)," ujar Rosjonsyah.
BACA JUGA:Umat Muslim Harus Tahu? Ini 3 Hari Baik yang Disunnahkan Dalam Islam Untuk Memotong Kuku
BACA JUGA:Senin Pagi Ini, Pelajar SMP di Bengkulu Utara Mulai Ujian, Siswa Kelas 7 dan 8 Diliburkan
Disamping itu, tambah Rosjonsyah, juga dibutuhkan strategi yang tepat. Seperti tata kelola kawasan hutan yang inklusif dan berkelanjutan.
"Yang mana dalam praktiknya, bisa tetap menjaga kelestarian kawasan hutan, dan disisi lainnya bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat atau para petani. Sehingga nantinya percepatan penurunan stunting bisa terwujud," tegas Rosjonsyah.
Dibagian lain, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Zamhari, SH, MH mengapresiasi semua pihak yang peduli terhadap upaya penekanan stunting di Provinsi Bengkulu.
"Kita melihat Akar Global Inisiatif ini memiliki program yang bagus dan sudah berjalan, yang muaranya juga dapat menekan angka stunting," sampai Zamhari.
BACA JUGA:Tidak Perlu Ragu! Ini 4 Manfaat yang Didapatkan Apabila Berolahraga Pada Malam Hari Sebelum Tidur
BACA JUGA:Hari Ini, Nilai Kelulusan Ribuan Alumni SMA/SMK Tahun 2024 Diumumkan
Lebih lanjut Zamhari menyampaikan, pihaknya mendorong agar pembinaan itu dapat dilakukan secara berkesinambungan. Sehingga kualitas pertanian dan perekonomian masyarakat dapat terus tumbuh.
"Melalui pertumbuhan itu nantinya, tentu kita yakini berdampak positif dalam upaya pemerintah untuk menekan angka stunting," demikian Zamhari. (tux)